HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dalam rangka memperingati 76 tahun Al-Nakba, sebuah perisitwa tragis di Palestina dimana warganya diusir paksa dari tanah mereka, Kedubes Palestina untuk Indonesia pun membuat acara do’a bersama dengan para komunitas Palestina di Indonesia.
Hadir pula 22 mahasiswa Palestina yang menerima beasiswa di Universitas Pertahanan (Unhan). Mereka tampak bangga mengenakan kain khas Palestina, Keffiyeh, sebagai identitas mereka dan bentuk perjuangan Palestina terhadap agresi Israel.
Salah satu mahasiswa Palestina bernama Loai Alawneh menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya terhadap warga Indonesia, yang sudah bersimpati dengan masyarakat Palestina yang sedang menderita.
“Terima kasih banyak banyak untuk Indonesia, karena orang Indonesia suka orang Palestina, dan juga orang Palestina suka dengan Indonesia,” kata Loai Alawneh kepada awak media di Kedutaan Besar Palestina di Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Holopis.com, Rabu (15/5).
Ia pun menjelaskan bahwa peringatan Al-Nakbah hari ini, adalah hari yang kelam untuk masyarakat Palestina. Dimana mereka harus mengingat 76 tahun kesengsaraan sejak terusirnya warga Palestina, dan agresi Israel.
Loai juga mengatakan banyak warga Palestina yang meninggal dunia karena agresi-agresi tersebut.
“Hari ini, hari hitam (bagi) Palestina. Karena hari ini, Israel menjajah memasuki Palestina. Hari ini banyak yang wafat di Palestina.
Tak habis-habisnya, Loai kembali mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia, dan kali ini mengucapkannya dalam bahasa Arab.
“Terima kasih Indonesia karena semua orang di Indonesia suka orang Plestina. Suqron,” pungkasnya.
Sebagai informasi, ada 22 mahasiswa asal Palestina penerima beasiswa Unhan (Universitas Pertahanan) di Indonesia. Para mahasiswa tersebut terdiri dari 16 orang mahasiswa laki-laki, dan 6 orang mahasiswi.