HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta), Adi Prayitno mengingatkan bahwa gangguan terhadap pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pasti akan terjadi.

Gangguan itu ada dua sumber, baik dari pihak luar pemerintahan karena jelas pihak yang kalah akan melakukan manuver apa pun yang bisa saja mengganggu eskalasi pemerintahan ke depan, atau dengan tujuan lainnya.

“Gangguan dari luar, terutama pihak kalah, pasti ada,” kata Adi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (14/5).

Atau bahkan gangguan itu menurut dari dalam pemerintahan sendiri. Menurut Adi, gangguan dari pihak internal kabinet pemerintahan sangat terbuka lebar juga, sehingga tak bisa dianggap sepele.

“Tapi gangguan juga muncul dari dalam koalisi. Terutama yang tak kebagian jatah kue kekuasaan misalnya,” ujarnya.

Bahkan bisa jadi gangguan itu berasal dari partai politik yang coba-coba melakukan manuver untuk mendulang kepentingan kelompoknya sendiri, salah satu modusnya adalah dengan bersikap seolah oposisi dengan menentang kebijakan pemerintah yang nantinya bisa dibuat oleh Prabowo Gibran.

“Atau ada yang asyik sendiri, partai/elit koalisi yang gaya-gaya nolak kebijakan tak pro rakyat yang dibuat pemerintah,” sambungnya.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 terpilih, Prabowo Subianto menyampaikan secara terbuka untuk meminta kepada pihak yang enggan untuk diajak kerja sama agar tidak mengganggu pemerintahannya nanti.

Prabowo mengaku akan terus berjuang dengan orang-orang yang mau diajak kerja sama demi kepentingan bangsa dan negara.

“Indonesia tidak bisa dibendung. Kecuali elite Indonesia tidak bisa atau tidak mau kerja sama. Kuncinya itu. Dengan demikian, saya akan berjuang terus bersama semua kekuatan yang mau diajak kerja sama. Yang tidak mau diajak kerja sama tidak apa-apa,” kata Prabowo saat menghadiri acara Bimtek dan Rakornas PAN di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/5).

Politisi yang juga merupakan Ketum DPP Partai Gerindra ini mempersilakan pihak yang tidak mau kerja sama menonton asalkan jangan mengganggu. Dia menekankan pihaknya hanya ingin bekerja untuk mengamankan kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.

“Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silakan jadi penonton yang baik. Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu. Orang lagi pada mau kerja kok. Kita mau kerja, kita mau kerja, kita mau amankan kekayaan bangsa Indonesia,” ujar Prabowo.