HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP kembali berbicara kemungkinan mengawinkan Anies Baswedan dan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Pilgub DKI Jakarta.
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah DPD PDIP DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak mengklaim, pasangan tersebut seperti diketahui bersama berasal dari akar rumput yang berbeda. Hal itu nyata terlibat ketika keduanya bertarung dalam Pilgub DKI Jakarta pada tahun 2017 silam.
“Keduanya berasal dari akar rumput yang jauh beda,” kata Gilbert dalam pernyataannya pada Sabtu (11/5) seperti dikutip Holopis.com.
Oleh karena itu, duet pasangan itu pun bisa memiliki keuntungan maupun kerugian apabila disatukan dalam momen Pilkada Serentak.
“Tentu suara bisa saling mendukung atau meniadakan,” imbuhnya.
Selain itu, karakter Ahok dan Anies juga dinilai sama-sama kuat dan tidak ada yang mau mengalah. Kedua politisi tersebut dinilai memiliki keinginan yang sama untuk maju sebagai calon gubernur.
“Karakter keduanya juga tidak ada yang mau mengalah. Semua mau jadi Gubernur. Siapa yang wakil?” paparnya.
Dengan kondisi saat ini, Gilbert berdalih bahwa PDIP tengah menunggu sikap akar rumput demi memastikan apakah mereka bakal mengusung kedua sosok yang pernah menjadi rival dalam satu kapal.
“Keputusan juga akan dipengaruhi sikap tersebut dan mendengar pendapat akar rumput,” katanya.
Menurut Gilbert, keputusan untuk mengusung Ahok dan Anies sebagai calon gubernur dan wakil gubernur bergantung pada keputusan yang akan diambil oleh DPP PDI Perjuangan.
“Saya yakin DPP akan mengambil keputusan terbaik,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, PDIP mengakui bahwa mereka masih memiliki peluang untuk melakukan manuver politik di Pilgub DKI Jakarta 2024 mendatang. Salah satunya adalah dengan menggaet Anies Baswedan apabila ia berminat maju kembali di kontestasi Pilkada Serentak 2024 mendatang.
Sekjen PDIP, Hasto Krisityanto menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya masih mencermati nama-nama yang berkembang, termasuk untuk usulan menduetkan Anies Baswedan dengan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Pilgub DKI 2024.
“Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,” kata Hasto dalam pernyataannya pada Senin (6/5).
Hasto bahkan terang-terangan menyebut kedua nama itu merupakan sosok yang mencerminkan karakter Indonesia. Padahal, rivalitas PDIP dengan Anies Baswedan saat Pilgub DKI sebelumnya kental dengan rivalitas yang sengit.
“Kita kan partai demokrasi yang berkarakter Indonesia, sehingga nama-nama itu diusulkan dari bawah,” klaimnya.
Bahkan, apabila kemudian ada usulan dewan pimpinan cabang (DPC) dan dewan pimpinan daerah (DPD), maka DPP PDIP akan mempertimbangkan mengusung kedua nama itu.