HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Cyber Indonesia, Habib Muannas Alaidid menilai langkah Asri Damuna yang melaporkan akun-akun pembocor identitasnya ke polisi. Menurutnya, seharusnya pejabat non aktif di Kementerian Perhubungan itu meminta maaf, bukan malah melapor polisi.

“Aneh, bukan minta maaf malah bikin laporan,” kata Muannas dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (12/5).

Jika memang ajakan main ke hotel dan pembocoran identitas aslinya itu adalah bentuk pelanggaran pidana, maka seharusnya Youtuber Korea Selatan, Jiah yang mengunggah video tersebut ke Youtube ikut dilaporkan.

“Kalau memang enggak bener, mestinya Jiah, Youtuber Korea itu juga ikut dilaporkan, karena sumber darinya dan klarifikasi dia memang mengakui ajak mampir ke hotel,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Muannas yang juga merupakan direktur eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH) tersebut mengharapkan agar Kepolisian yang menangani laporan Asri agar berhati-hati.

“Jangan sampai negara ini tak lindungi wisatawan. Hati-hati polisi tangani laporannya,” tutur Muannas Alaidid.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, sebelumnya heboh video Jiah yang mengunggah momentum dirinya digoda oleh dua orang pria di sebuah restoran bernama Raja Oci di Manado. Kala itu, Jiah sedang berlibur ke Indonesia untuk mengunjungi Pulau Bunaken.

Di tengah rekaman video vlog review makanan yang ia lakukan, datang dua orang pria yang pertama mengaku bernama Alex, dan yang satunya mengaku bernama Albert. Pria berkepala pelontos yang mengaku Albert ini duduk di samping Jiah dan sempat mengajaknya untuk mampir ke hotel di mana mereka menginap.

Sontak, video ajakan ke hotel ini membuat publik marah. Mereka menduga pria tersebut telah mencoreng Indonesia karena mengajak Youtuber Korea Selatan main ke hotel padahal baru saja berkenalan. Mereka juga menduga bahwa Albert bisa merugikan sektor pariwisata di Indonesia akibat tindakannya itu.

Namun setelah video tersebut viral, muncul identitas bahwa pria yang mengaku Albert itu adalah Asri Damuna. Seorang pejabat tinggi di Kementerian Perhubungan. Jabatannya saat itu adalah Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sangia Nibandera Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Bahkan, netizen pun membocorkan bahwa Albert sudah beristri. Nama istrinya adalah Hartian, seorang Ketua Dharma Wanita Persatuan Sangia Nibandera. Akibat bocornya identitas aslinya itu, Asri pun mengaku telah melaporkan sejumlah akun media sosial yang disinyalir adalah jaringan orang kantornya yang tidak suka dengan dirinya.

Kabar pelaporan ini dibenarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sulawesi Tenggara, Kombes Pol Bambang Wijanarko. Laporan tersebut diterima oleh pihaknya per hari Rabu, 8 Mei 2024.

“Iya betul (ada laporan Asri -red). Aduannya soal penghinaan di medsos,” kata Bambang dalam keterangannya hari ini.

Pun demikian, pihaknya masih dalam tahap penyelidikan terkait dengan tindak lanjut dari laporan Asri Damuna tersebut.

“Masih dalam penyelidikan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Bambang menyampaikan bahwa pihaknya akan memeriksa sejumlah saksi terlebih dahulu untuk menindaklanjuti proses penyelidikan atas laporan Asri. Agenda pemeriksaan akan dimulai pada hari Senin, 13 Mei 2024 besok.

“Senin besok kami baru akan mulai melakukan klarifikasi terhadap saksi-saksi,” tuturnya.