Doa Pelepasan Jemaah Haji

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Saat ini adalah musim haji, di mana para jemaah haji Indonesia akan mulai melakukan pemberangkatan pada hari Ahad/Minggu, 12 Mei 2024. Mereka akan diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk menuju ke Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah, Arab Saudi.

Insya Allah saya akan melepas keberangkatan kloter pertama jemaah haji Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada 12 Mei 2024,” ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam keteranganya, Kamis (9/5) seperti dikutip Holopis.com.

Namun bagi umat Islam, ada sebuah ritual doa yang bisa dilakukan untuk menghantar pemberangkatan jemaah haji untuk melaksanakan ibadah rukun Islam yang kelima itu.

Berikut adalah tata cara pelepasan jamaah atau jemaah haji yang bisa dilakukan sebelum mereka mulai berangkat ke embarkasi.

1. Membaca Surat Pendek

Beberapa surat pendek (Surat Makkiyah) dapat dibaca sebagai awalan untuk pelepasan jemaah haji, antara lain ;

– Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali.
– Membaca Surat Al-Falaq sebanyak 1 kali.
– Membaca Surat An-Nas sebanyak 1 kali.

2. Doa Memohon Perlindungan

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَوْدِعُكَ مَا أَخَذْنَا، وَنَسْتَعِيْنُكَ مِنْ شَرِّ مَا تَرَكْنَا. اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ
Allahumma innā nastawdi’uka mā akhadhnā, wa nastaghfiruka min sharri mā taraknā. Allahumma innā na’ūdzu bika min zawāli ni’matika wa tahawwuli ‘āfiyatika wa fujā’ati niqmatika wa jami’i sakhatika.

Artinya :
“Ya Allah, sesungguhnya kami menitipkan kepada-Mu apa yang kami bawa, dan kami memohon pertolongan kepada-Mu dari kejahatan apa yang kami tinggalkan. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, perubahan keadaan sehat-Mu, dan datangnya balasan-Mu dengan tiba-tiba serta segala kemurkaan-Mu.”

3. Membaca Ayat Kursi

اللَّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allāhu Lā ilāha illā Huwa Al-Ḥayyu Al-Qayyūmu Lā ta’khudhuhu sinatun walā nawmun Lahu mā fī as-Samāwāti wa mā fī al-‘Arḍi man dhā alladhī yashfa’u ‘indahu illā bi’idhnih ya’lamu mā bayna ‘aydīhim wa mā khalfahum wa lā yuḥīṭūna bishay’in min ‘ilmihi illā bimā shā’a wasi’a kursīyyuhu as-Samāwāti wa al-‘Arḍa wa lā ya’ūduhu ḥifẓuhumā wa Huwa al-‘Alīyu al-‘Aẓīmu.

Artinya :
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

4. Membaca Surat Al-Quraisy (optional)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
لِإِيلَافِ قُرَيْشٍ (1) إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْفِ (2) فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هَـٰذَا الْبَيْتِ (3) الَّذِي أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَآمَنَهُم مِّنْ خَوْفٍ (4)

Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang.
1. Karena kebiasaan orang Quraisy,
2. Kebiasaan mereka dalam perjalanan musim dingin dan musim panas,
3. Hendaklah mereka menyembah Tuhan (Pemilik) rumah ini (Ka’bah),
4. Yang telah memberi makan mereka dari kelaparan dan mengamankan mereka dari ketakutan.”

5. Niat Safar

نَوَيْتُ أَنْ أُسَافِرَ مِنْ بَيْتِي وَبِلَادِي هَذَا إِلَى بَيْتِ اللَّهِ الْحَرَامِ، لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu an usaafira min baiti wa bilaadi hadha ila Baitillahi al-Haram, lillahi ta’ala.

Artinya :
“Saya niat melakukan perjalanan dari rumah saya dan negeri saya ini menuju ke Baitullah al-Haram, karena Allah Ta’ala.”

6. Bersalaman dan Talbiyah

Setelah itu, para jemaah haji bersalaman dengan keluarga dan pengantar sambil diiringi bacaan talbiyah:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ
Labbaik Allahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulku, la syarika lak

Artinya :
“Aku menjawab panggilan-Mu, ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu. Aku menjawab panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. Aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Doa Tambahan

اللَّهُمَّ يَسِّرْ لَهُمْ سَفَرَهُمْ وَعَمَلَهُمْ، وَتَقَبَّلْ مِنْهُمْ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ، وَاغْفِرْ لَهُمْ ذُنُوبَهُمْ، وَارْزُقْهُمُ الصِّحَّةَ وَالْقُوَّةَ الْبَدَنِيَّةَ، وَأَعِدَّهُمْ سَالِمِينَ مِنْ الْحَجِّ بِحَجٍّ مَبْرُورٍ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

Artinya :
“Ya Allah, mudahkanlah perjalanan dan ibadah mereka, terimalah haji dan umrah dari mereka, ampunilah dosa-dosa mereka, berikanlah mereka kesehatan dan kekuatan fisik, serta kembalikanlah mereka dengan selamat dari ibadah haji sebagai haji yang diterima, wahai Yang Maha Penyayang.”

Silakan tambahkan dengan doa-doa lainnya, termasuk doa untuk kebaikan ummat, doa untuk kedua orang tua dan para ahli kubur yang telah meninggal dunia, serta doa sapujagat.

Dalam pelaksanaan pelepasan jemaah haji, bisa juga disisipi dengan tausiyah atau ceramah keagamaan untuk memberikan dukungan moril kepada jemaah yang hendak berangkat, dan juga motivasi untuk masyarakat yang hadir agar bisa berusaha untuk bisa melaksanakan ibadah haji berikutnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral