HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melaporkan jumlah investor kripto di Indonesia per akhir Maret 2024 telah mencapai 19,75 juta orang.
Kemudian volume transaksi kripto di Indonesia juga mengalami lonjakan. Secara bulanan, volume transaksi Kripto di RI per Maret 2024 mencapai Rp103,58 triliun. Angka itu naik 207,5% dibandingkan Februari 2024.
Merespon kondisi tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO), Robby mengatakan pencapaian tersebut mencerminkan minat dan antusiasme masyarakat terhadap aset kripto yang meningkat.
“Aset kripto semakin menjadi pilihan investasi masyarakat Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip Holopis.com, Sabtu (11/5).
Tinggi minat dan antusiasme masyarakat terhadap aset kripto juga didasari halving yang cukup unik di tahun ini, bahkan sebelum adanya fenomena Bitcoin mencapai harga tertinggi (All-Time-High) di level Rp 1 miliar.
Namun menurutnya, performa Bitcoin tersebut menggambarkan kecocokan Bitcoin sebagai penyimpan aset (safe haven) dan menjadikan Bitcoin semakin menarik untuk masyarakat.
Robby melanjutkan, pihaknya optimis terhadap pertumbuhan ketertarikan masyarakat terhadap aset kripto ke depan. Hal itu didukung oleh regulasi yang saat ini mulai diatur secara komprehensif.
Kini, pemerintah mulai mengatur regulasi pada pada industri tersebut, mulai dari panduan untuk mengatur perdagangan aset kripto, tindak pidana pencucian uang (TPPU), hingga Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri atas lembaga bursa, lembaga kliring, dan lembaga penyimpanan dana/depositori.
“Dukungan penuh dari pemerintah ini menunjukkan keseriusan dalam melindungi investor aset kripto di Indonesia,” tuturnya.
Selain itu, pada dasarnya aset kripto merupakan instrumen investasi yang dapat dimanfaatkan oleh investor untuk keperluan investasi yang sifatnya jangka pendek, menengah, hingga panjang sekalipun.
“Jadi, bukan hanya trader saja yang bisa memiliki aset kripto. Walaupun dikenal sebagai kelas aset yang volatil, setiap aset kripto memiliki karakteristik tersendiri yang bisa dioptimalkan masing-masing tipe investor,” ucap Robby.