HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ekonomi Indonesia masih lebih baik ketimbang negara-negara lain di kawasan Asia, seperti Malaysia, China dan Korea Selatan (Korsel).
Dia menyebut, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap resilien di tengah tekanan ekonomi global. Namun ke depan, ekonomi global diproyeksikan stabil, meski lebih lambat karena kebijakan suku bunga serta tensi geopolitik yang masih memanas.
“Meski demikian, PMI Manufaktur Indonesia berada di level ekspansi per April 2024. Artinya lebih baik dari China, Korsel dan Malaysia,” ujar Airlangga dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (11/5).
Lebih rinci, Airlangga memaparkan PMI Manufaktur China berada pada level 51,4. Kemudian Korsel berada di level 49,4 dan Malaysia di level 49.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi pun, lanjutnya, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,11% pada kuartal I-2024. Angka itu relatif lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.
“Ini tentu lebih tinggi dari sebelumnya. Pertama, ada lebaran, lalu Pemilu juga meningkatkan konsumsi domestik,” ucapnya.
Sejauh ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut Airlangga relatif berkualitas. Hal itu terlihat dari angka ketenagakerjaan pada Februari 2024, dimana jumlah orang bekerja naik 3,55 juta orang menjadi 142,18 juta orang.
Kemudian, angka pengangguran juga turun 800.000 menjadi 7,2 juta orang, dari yang sebelumnya di tahun laluen apai 7,99 juta orang. Angka pekerja formal juga tercatat tumbuh menjadi 40,83% yoy, dan pekerja infomal turun menjadi 59,17%.
Airlangga memprakirakan, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 320 juta orang pada tahun 2045 mendatang, dengan pendapatan perkapita mencapai US$30.000. Dengan demikian PDB nominal mencapai US$9,8 triliun dan ICOR bisa mencapai 4,6% per tahun.