HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Political Public and Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai bahwa sah saja Kabinet Prabowo Gibran diisi oleh 40 menteri.
“Usulan penambahan kursi 40 menteri di pemerintahan Prabowo ini tak terlalu masalah ya,” kata Jerry dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (10/5).
Berapa pun jumlah kursi menteri menurutnya tak menjadi persoalan, asalkan yang terpenting adalah, jumlah tersebut sudah diukur segela aspek, termasuk efektifitas dan efisiensinya.
“Yang penting diatur profesional dan diisi orang yang tepat dan jujur, bukan maling,” ujarnya.
Apalagi jika mengamati politik pemerintahan di luar negeri, nyaris tak ada jabatan wakil menteri seperti yang saat ini marah di Indonesia.
“Di negara-negara maju, jarang saya dengar ada Wamen, bahkan di era Presiden terbaik Indonesia, tak ada namanya wakil menteri,” tukasnya.
Lantas, ia juga menambahkan bahwa kabinet pemerintahan Prabowo Gibran nanti tidak lagi menempatkan posisi staf khusus presiden milenial seperti yang dilakukan oleh Jokowi-Maruf. Menurutnya, posisi para staf khusus ini tidak memiliki dampak apa pun dalam mengakselerasi roda pemerintahan.
“Staf khusus milenial dihapus saja, tidak ada keuntungan. Cukup angkat hanya 1 jubir, bukan semua di KSP mengangkat dirinya jubir,” tuturnya.
Belum Ada Keputusan Prabowo
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku bingung dengan adanya isu bahwa Presiden RI terpilih Prabowo Subianto akan menambah jumlah kementerian. Ia menekankan, sampai saat ini belum ada pembahasan di parlemen untuk merevisi Undang-undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
Apalagi di dalam UU tersebut ditegaskan, bahwa batasan jumlah kementerian di sebuah kabinet sebanyak 34. Sementara itu, DPR belum ada wacana apa pun untuk melakukan revisi terhadap UU Kementerian Negara itu.
“Ya, justru kan belum ada (pembahasan untuk revisi UU Nomor 39 Tahun 2008 di DPR), makanya saya bingung. Jadi, ya kita anggap aja itu aspirasi, masukan gitu,” kata Dasco kepada wartawan, Kamis (9/5).
Meski demikian, Dasco mengaku akan menampung setiap aspirasi terkait penambahan kursi kementerian.
“Saya pikir itu juga merupakan masukan aspirasi karena yang beredar ada penambahan kementerian ini dan itu,” ucap Dasco.
Dasco menyebut, Prabowo hingga saat ini masih fokus menyusun janji program selama masa kampanye Pilpres 2024.
“Tetapi sampai dengan saat ini Pak Prabowo masih fokus justru untuk merancang janji program yang dijanjikan dalam kampanye,” tegas Dasco.