HOLOPIS.COM, JAKARTA – Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun dalam pernyataannya mengatakan bahwa Israel memang sengaja tak mau mendengarkan desakan komunitas internasional untuk berhenti menyerang Palestina.

Hal itu terlihat dengan serangan-serangan yang kerap dilakukan pasukan militer Israel, meskipun banyak desakan dan tuntutan dari dunia internasional agar mereka menghentikan serangan demi perdamaian di Palestina.

They don’t listen to any international voices, or demands (Mereka tidak mendengan suara-suara atau tuntutan internasional),” demikian disampaikan Zuhair Al-Shun dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, dikutip Holopis.com, Jumat (10/5).

Ia juga menyampaikan bahwa fakta itu sangat jelas, apalagi melihat fakta banyaknya pergerakan di dunia internasional termasuk dari para mahasiswa universitas – universitas di Amerika Serikat. Ditambah lagi gerakan itu adalah pertama kali yang terjadi di universitas-universitas terkemuka di Amerika Serikat.

See whats happening in USA and universities, students, and this is the first time. In Europe, the people from everywhere chanting against israel (Lihat apa yang terjadi di Amerika Serikat dan universitas-universitas, mahasiswa, dan ini pertama kalinya. Di Eropa, orang-orang dari mana-mana menyorakkan kata-kata yang melawan Israel),” ucapnya.

Namun terlepas itu semua, Israel tetap tak juga menghentikan serangan mereka di Palestina hingga terus merugikan masyarakat tak berdosa di sana.

Zuhair Al-Shun mengatakan bahwa Israel memang negara yang tak mau mendengarkan dunia internasional dan tak mau menjunjung perdamaian.

Israel is not ready, Israel is working against the peace. This is always my statement. They are against the peace (Israel tidak siap, Israel bergerak untuk melawan perdamaian, ini selalu menjadi pernyataan saya),” katanya di hadapan awak media.

Their activities in the ground it shows like that (Aktivitas mereka di daratan menunjukkan itu),” lanjutnya.

Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, saat ini Israel telah menyerang Rafah yang merupakan wilayah aman terakhir di Palestina sejak mereka bombardir habis-habisan selama 7 bulan terakhir.

Warga Palestina sebelumnya sudah diusir dari Rafah, yang merupakan wilayah perbatasan dengan Mesir. Sementara itu, warga Palestina sudah tidak ada tempat lagi untuk berlindung.