Jokowi Ogah Intervensi Kabinet Prabowo-Gibran

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi (Joko Widodo) menanggapi perihal kabar penambahan Kementerian saat pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming mendatang.

Jokowi dalam pernyataannya pada Selasa (7/5) menegaskan, komposisi kabinet adalah kewenangan dan hak prerogatif dari seorang Prabowo Subianto yang telah terpilih menjadi Presiden periode 2024-2029.

“Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada Presiden, kepada Presiden terpilih. Tanyakan kepada Presiden terpilih, tanyakan kepada Presiden terpilih,” kata Presiden Jokowi dengan tegas seperti dikutip Holopis.com.

Jokowi yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu pun menegaskan, dirinya tidak akan mengintervensi Prabowo Subianto dalam menyusun kabinetnya nanti.

“Oh enggak, enggak, enggak, enggak. Enggak tanya ke saya kok, enggak bertanya,” tegasnya.

Sebelumnya Partai Gerindra mengakui jika nantinya kabinet Prabowo-Gibran melibatkan banyak pihak. Hal itu dikarenakan pihaknya memang berupaya merangkul semua pihak.

“Dalam konteks negara, jumlah yang banyak itu artinya besar, buat saya bagus. Negara kita kan negara besar. Tantangan kita besar, target target kita besar,” kata Waketum Partai Gerindra, Habiburokhman, Senin (6/5).

“Wajar kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang, berkumpul dalam pemerintahan sehingga jadi besar,” imbuhnya.

Habiburokhman menepis pandangan bahwa penambahan pos menteri untuk mengakomodasi dukungan politik. Dia pun menyerahkan kepada Prabowo ihwal wacana penambahan pos kementerian itu.

“Ya itu lah kesalahan cara berpikir, dan nggak apa-apa, jadi masukan bagi kami. Jangan sampai hanya sekadar untuk mengakomodir kepentingan-kepentingan politik,” kata Habiburokhman.

Ruang Mula

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Sidik Cyber Sambut Gembira Wacana Pembentukan Angkatan Siber TNI

CEO Solusindo Digital Holistik (Sidik Cyber), Yonathan Yeremia menyambut gembira wacana pembentukan angkatan ke-IV TNI yakni matra Siber.

Densus 88 Tangkap 2 Teroris Jaringan ISIS di Bima

Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Anti Teror Mabes Polri telah melakukan penangkapan terhadap 2 (dua) orang tersangka terorisme jaringan Jamaah Ansharu Daulah di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Alexander Marwata Pamer Kegagalan KPK Tangani Korupsi

Alexander Marwata menegaskan bahwa kondisi KPK saat ini bukanlah lembaga superbody yang mampu untuk memberantas korupsi di Indonesia.
Prabowo Gibran 2024 - 2029

Berita Terbaru