HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku prihatin dengan kondisi Indonesia yang selama ini hanya menjadi pasar di industri teknologi. Hal itu dibuktikan dengan data pengguna perangkat teknologi dan alat komunikasi di Indonesia yang masih didominasi barang-barang impor.
Dia juga turut menyinggung perihal minimnya supplier perangkat asal Indonesia yang mampu menembus produk teknologi dunia. Misalnya untuk perangkat Apple, dimana hanya ada dua dari 320 suplier perangkat Apple di seluruh dunia, yang berasal dari Idnonesia.
Padahal negara lain, seperti Filipina, Malaysia, Thailand, hingga Vietnam memiliki puluhan supplier. Padahal 46 persen Gross domestic product (GDP) kawasan ASEAN berada di Indonesia.
“Memprihatinkan, tapi inilah pekerjaan besar yang harus kita kejar. Negara lain bisa dapat puluhan kita hanya bisa dapat, sekali lagi hanya dapat dua,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (7/5).
Oleh karena itu, Jokowi meminta semua pihak terkait untuk melakukan upaya meningkatkan kemampuan industri teknologi dalam negeri. Ia menekankan, bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar semata, tapi menjadi pemain kunci dalam rantai pasok teknologi global.
“Kita tidak ingin menjadi pasarnya mereka. Kita ingin menjadi pemain kunci dalam rantai pasok teknologi global. Tentu saja ini harus ada keberanian, harus ada terobosan-terobosan yang kita lakukan,” tandasnya.
Lebih lanjut, Jokowi berharap Indonesia kedepan dapat terus mengembangkan industri teknologi dalam negeri, dengan menjadikan produsen lokal menjadi pemain di negeri sendiri.
“Inilah yang kita cita-citakan bersama-sama, digitalisasi menjadi basis bagi pengembangan industri dan ekonomi dalam negeri dengan menempatkan produsen lokal menjadi raja di negeri sendiri,” pungkasnya.