HOLOPIS.COM, SULSEL – BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menyampaikan bahwa jumlah korban akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, jumlah korban meninggal akibat bencana tersebut mencapai 12 orang.

“Laporan termutakhir mencatat 12 orang meninggal dunia. Data ini diperbaharui setelah satu anak balita yang dilaporkan hilang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (6/5).

Rincian korban meninggal antara lain delapan orang warga Kecamatan Latimojong dan empat orang warga Desa Poringan, Kecamatan Suli Barat.

Meski begitu, Abdul memastikan bahwa petugas Mash melakukan pencarian jenazah di 13 Kecamatan di wilayah Kabupaten Luwu.

“Kecamatan Latimojong merupakan kecamatan dengan dampak terparah, akses menuju lokasi terdampak putus, warga terisolir,” imbuhnya.

Keadaan di Kecamatan Latimojong pun menurut Abdul makin bertambah parah akibat hujan deras masih terus mengguyur wilayah ini. Keadaan ini menimbulkan titik longsoran baru, jalan menuju Latimojong ambles sepanjang 100 meter, beberapa jembatan penghubung desa putus.

Oleh karena itu, untuk sementara penyaluran logistik kepada warga terdampak di 12 desa di Kecamatan Latimojong dilakukan dengan bantuan helikopter milik TNI Angkatan Udara dan Polda Sulawesi Selatan.

Sebelumnya dilaporkan, banjir dan tanah longsor melanda Kecamatan Luwu, Sulawesi Selatan pada Jumat (3/5) pukul 01.17 WITA. Sebanyak 13 Kecamatan di Kabupaten Luwu terdampak antara lain Kecamatan Suli, Kecamatan Latimojong, Kecamatan Suli Barat, Kecamatan Ponrang Selatan, Kecamatan Ponrang, Kecamatan Bupon, Kecamatan Larompong, Kecamatan Larompong Selatan, Kecamatan Bajo, Kecamatan Bajo Barat, Kecamatan Kamanre, Kecamatan Belopa dan Kecamatan Belopa Utara.

Sebanyak 3.479 KK terdampak. Sebanyak 115 jiwa mengungsi di beberapa lokasi antara lain Masjid Pajang 60 pengungsi, Masjid Malela 30 orang pengungsi, Masjid Cimpu 25 pengungsi, dan sebagian lainnya mengungsi di rumah kerabat.

Kerugian materil terdata kaji cepat antara lain sebanyak 211 unit rumah hanyut dan rusak berat, 3.268 rumah terendam. Beberapa pagar perkantoran rubuh antara lain pagar kantor KUA Kecamatan Suli, pagar SDN Lindajang di Kecamatan Suli Barat, pagar SDN Kecamatan Suli, dan pagar MTs Suli di Kecamatan Suli. Beberapa jalan dan jembatan ikut terputus akibat tergerus banjir dan longsor.

Tim menghadapi kendala cuaca yang berubah-ubah dan masih sering turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Kebutuhan mendesak saat ini berupa pemenuhan kebutuhan dasar dan permakanan, alat penerangan, serta alat berat untuk membersihkan material longsor.