HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden PKS Ahmad Syaikhu tidak ambil pusing dengan sikap Partai Gelora yang menolak partainya gabung ke pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Ahmad Syaikhu mulanya menyebut, mereka tidak peduli jika nantinya mereka memang tidak jadi bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto.

“Bagi kami nggak masalah, mau di luar, di dalam, kami punya pengalaman tersendiri ya,” kata Ahmad Syaikhu dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (30/4).

Meski begitu, Syaikhu pun menegaskan, Partai Gelora tidak menjadi penentu apakah mereka batal bergabung atau tetap memilih mendukung pemerintahan mendatang.

Penentu mengenai posisi partai pun menurut Syaikhu, ditentukan oleh Majelis Syuro. Syaikhu dan seluruh jajaran DPP akan melaksanakan apapun keputusan nantinya.

“Sekali lagi ini dalam ranah Majelis Syuro atau badan pekerja majelis Syura. Saya sebagai Presiden PKS akan melaksanakan apapun kebijakan yang akan diambil oleh majelis Syuro,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Partai Gelora terang-terangan menolak kehadiran PKS dalam Koalisi Indonesia Maju pasca penetapan kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik menegaskan, PKS adalah potensi partai pengkhianat yang bisa menjilat ludahnya sendiri.

“Seingat saya selama proses kampanye, di kalangan PKS banyak muncul narasi sangat ideologis dalam menyerang sosok Prabowo-Gibran,” kata Mahfuz dalam keterangannya pada Minggu (28/4).

Mahfuz juga mengingatkan pernyataan dari kalangan PKS yakni menganalogikan Nabi Musa tidak perlu berutang kepada Firaun, karena dahulu Anies Baswedan diusung menjadi calon Gubernur Jakarta pada 2017 oleh Partai Gerindra.

Selain itu, Mahfuz juga mengungkapkan bahwa PKS selama ini kerap memunculkan narasi yang mengadu domba dan membelah masyarakat.