HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sejumlah kalangan aktivis 98 melakukan silaturrahmi dalam rangka halal bihalal aktivis lintas pergerakan Indonesia lintas generasi.

Ketua Yayasan ’98 Peduli, Detti Artsanti menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara Halal Bihalal tersebut. Sebab, ia bisa menggelar acara temu kangen dengan para aktivis lintas generasi di Indonesia.

“Sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kepada Bangsa dan Negara Indonesia yang telah menyertai perjalanan bangsa ini di tengah hiruk-pikuk demokrasi,” kata Detti dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com di Aula Komplek DPR RI Kalibata Jalan Rajawali Timur Nomor 12, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (29/4).

Dengan tema ‘Kita Bikin Romantis’ tersebut, ia ingin Halal Bihalal tersebut bisa menjadi cara yang benar-benar bisa mempererat tali silaturrahmi antar sesama.

“Harapannya bisa menyambungkan tali kasih sayang sesama Aktivis Pergerakan yang dilakukan dengan hati dan pikiran dengan bersama-sama,” tututrnya.

Dalam kesempatan itu, Detti juga menyampaikan rasa syukur bahwa dengan adanya Yayasan ’98 Peduli, ia bisa mengajak para aktivis reformasi untuk ikut bersama-sama membangun Indonesia dalam wadah yang sama.

Sekaligus ia menyampaikan rasa syukur bahwa bangsa Indonesia mampu menjalankan demokrasi dengan baik dalam kontestasi Pemilu 2024. Sekalipun ada gesekan-gesekan sebagai bumbu kompetisi, namun semuanya berjalan dengan aman dan kondusif.

“Yayasan’98 Peduli sebagai wadah aktivis’98 lintas pandangan afiliasi politik, sebagai aktivis 98 yang telah menghantarkan demokrasi ke bangsa ini, kami merasa sangat senang dan bangga dengan kemampuan rakyat Indonesia dalam berdemokrasi,” ujarnya.

Lantas, ia pun berharap dengan momentum halal bihalal yang sederhana ini, akan terbangun sebuah harmoni dan kebersamaan di antara aktivis pergerakan lintas generasi.

Acara Halal Bihalal ini dihadiri oleh aktivis-aktivis pergerakan dari berbagai macam kelompok pikiran dan pandangan politik.

“Melalui Silaturahmi ini bangun kebersamaan dan harmoni dalam membangun Indonesia yang lebih baik,” tegas Detti.

Lebih lanjut, Detti juga menyampaikan bahwa perjuangan yang telah dilakukan oleh para aktivis 98 untuk memajukan Indonesia harus dilanjutkan oleh generasi penerus bangsa.

Apalagi kata dia, tantangan geopolitik dunia semakin penuh friksi mengakibatkan rasa kemanusiaan ke depan semakin terancam.

“Bangsa Indonesia lahir sebagai bentuk perjuangan kemanusiaan yang adil dan beradab,” tutur aktivis Hak Asasi Manusia itu.