Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. [Foto: Ist]
HOLOPIS.COM, JAKARTA – Disaat kondisi dunia saat ini sedang tidak stabil dari sisi keamanan, Ukraina dan Rusia juga masih menjadi salah satu alasan mengapa beberapa negara di dunia sedang tidak stabil dan berlarut-larut dengan konflik mereka.
Pasukan Kiev yang terus-terusan gencar melawan Rusia saat ini sedang mundur di posisi baru karena kekalahan yang harus mereka hadapi.
Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi mengatakan kondisi Ukraina saat ini semakin buruk, terutama di wilayah Timur, yang seharusnya sedang stabil karena menerima pengiriman senjata dari Amerika Serikat.
“Situasi di garis depan semakin memburuk. Daerah yang paling sulit adalah di sebelah barat Maryinka yang diduduki dan barat laut Avdiivka, kota yang direbut oleh pasukan Rusia pada Februari,” kata Oleksandr, dikutip Holopis.com, Senin (29/4).
Akibat kondisi pasukannya yang tak juga membaik, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membuat permohonan kepada para mitra internasionalnya agar cepat diberikan senjata.
Hal tersebut diharapkan Zelenskyy dapat membantu mereka mempertahankan posisi dan mengganggu rencana Rusia.
Sebagai informasi, saat ini pasukan Rusia semakin maju secara perlahan pasca merebut kota benteng Avdiivka.
Perang antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut sejak 24 Februari 2024. Ukraina saat ini masih terus menunggu kiriman bantuan senjata dari mitra mereka.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku tidak mau terburu-buru untuk menerapkan tarif pajak atau bea masuk impor…
Puan Maharani menanggapi pengunduran diri yang dilakukan anak buah Menkominfo Budi Arie Setiadi pasca serangan…
Menurut Habib Syakur, publik wajar ketika memandang kasus ini dalam kacamata beragam. Sebab, kasus ini…
Bobby Nasution memastikan akan segera melakukan pembahasan dengan partai politik pengusung mengenai sosok pendampingnya di…
Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul klaim dirinya tidak berminat untuk maju di kontestasi Pilkada Jateng…
KSAU Marsekal TNI Tonny Harjono melakukan pertemuan dengan pimpinan pertahanan udara pemerintah Turki, General Ziya…