HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto merasa dekat dengan kiai dan alim ulama, serta para habaib.

Hal ini disampaikan oleh Prabowo saat memberikan keynote speech dalam acara Halal Bihalal dan Silaturrahmi PBNU, Minggu (28/4).

“Saya merasa dekat dengan NU sejak muda,” kata Prabowo seperti dikutip Holopis.com.

Ia pun memberikan alasan mengapa dirinya yang notabane lahir dari keluarga besar TNI AD bisa dekat dengan kiai dan alim ulama. Karema semua itu ada dasar ideologi religi dan keimanan tersendiri.

“Kenapa seorang prajurit atau tentara dekat dengan Kia, sangat sederhana (jawabannya -red) karena prajurit dari muda sering dikirim ke daerah bahaya menghadapi maut, kalau hadapi maut ya yang didekati kiai,” ujarnya sembari disambut gelak tawa hadirin di kantor PBNU, Senen, Jakarta Pusat.

Bahkan ia pun mengonfirmasi kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang juga hadir dalam acara tersebut. Bahkan keduanya pun menganggukkan kepala tanda setuju dengan apa yang disampaikan oleh Prabowo.

“Makanya tidak aneh polisi dan tentara yang dicari pasti kiai. Kalau yang kristen yang dicari pastor. Karena bisa jadi ini kali terakhir kita hidup di dunia ini,” tukasnya.

Lantas, Prabowo memberikan guyonan bahwa kiai akan didatangi pertama oleh Polisi dan TNI saat hendak ditugaskan ke lokasi berbahaya, namun saat bisa pulang dengan selamat, bukan kiai yang didatangi lebih awal, melainkan keluarga masing-masing.

Sontak goyonan Prabowo tersebut disambut gelak tawa para hadirin, termasuk Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar.

Namun Prabowo menegaskan bahwa dirinya tidak akan melupakan para kiai, alim ulama dan habaib. Apalagi dirinya merasa masih memiliki utang untung menyambangi pesantren-pesantren di Indonesia. Ia berjanji akan menunaikannya dalam waktu dekat.

“Saya tidak akan lupa. Saya masih punya utang berkunjung ke pesantren-pesantren,” tukasnya.

Lantas, ia juga berterima kasih kepada PBNU yang menyatakan kesiapannya mendukung dan mengawal jalannya pemerintahan ke depan, tentunya di bawah kepemimpinan dirinya bersama Gibran Rakabuming Raka, setelah serah terima jabatan Presiden dan Wakil Presiden diembankan kepadanya, bulan Oktober 2024 mendatang.

Bagi Prabowo, dukungan ini jelas memberikan semangat tambahan kepadanya untuk menjalankan amanat sebagai Kepala Negara nanti pasca Presiden Jokowi purna tugas.

“Apalagi komitmen keluarga besar Nahdlatul Ulama tadi yang akan mengawal dan mendukung pemerintahan yang akan datang,” tandasnya.

Lebih lanjut, Prabowo yang juga mewakili Gibran pun menyampaikan ucapan permintaan maaf di momentum halal bihalal di bulan Syawal.

“Saya atasnma pribadi juga atasnama wakil saya, kami mohon maaf lahir batin atas kesalahan kami, tutur kata dan sebagainya, kami mohon maaf,” pungkasnya.