HOLOPIS.COM, JAKARTA – China memberikan insentif sebesar Rp 22,8 juta kepada warganya yang bersedia menukar mobil lama mereka dengan mobil baru. Program ini bertujuan untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan dan mengurangi polusi udara di negara tersebut.
“Mereka yang mengganti kendaraan yang dibeli setelah tahun 2018 akan memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi sebesar 7.000 yuan (sekitar Rp 16 juta),” ungkap Kementerian Perdagangan China dalam sebuah pernyataan yang dikutip Holopis.com, Sabtu (27/4).
Insentif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah China untuk meningkatkan penetrasi mobil listrik di negara tersebut. Dengan adanya insentif finansial ini, diharapkan lebih banyak warga China yang akan beralih ke mobil listrik yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, program subsidi ini juga diharapkan dapat membantu meningkatkan penjualan mobil baru di China yang sempat mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19.
Meskipun subsidi ini cukup besar, namun pemerintah China yakin bahwa investasi ini akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang, baik dari segi lingkungan maupun perekonomian negara.
Disebutkan, bahwa kebijakan ini akan berlaku sampai akhir tahun ini dan untuk semua pembelian kendaraan listrik atau hibrida baru. Pengumuman adanya insentif ini bertepatan dengan gelaran China Auto Show, di mana merek-merek China mencuri perhatian dari produsen-produsen asing.
Keputusan ini juga muncul ketika produsen mobil China menghadapi pengawasan yang semakin ketat di banyak negara Barat, termasuk Amerika Serikat yang menilai adanya potensi risiko keamanan nasional yang ditimbulkan mobil China.