HOLOPIS.COM, JAKARTA – Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RAT) dikabarkan melakukan dinas di Jakarta dengan menjadi ajudan salah satu Polwan (Polisi Wanita). Hal ini disampaikan oleh istri almarhum Brigadir RAT, Novita Husain.
“Bosnya itu Polwan, dia yang bawanya ke Jakarta,” kata Novita dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (27/4).
Berdasarkan yang ia tahu, suaminya ditugaskan untuk melakukan Bawah Kendali Operasi (BKO) ke Jakarta untuk mengawal salah satu Polwan tersebut. Hanya saja, ia menolak menyebutkan Polwan yang menjadi bos suaminya itu.
“Saya tidak mau menyebutkan namanya,” ujarnya.
Novita yang karib disapa Oshin tersebut menyampaikan bahwa suaminya sudah berdinas dalam BKO tersebut sejak tahun 2022. Namun terbaru, suaminya itu mengawal seorang pengusaha.
“Dia BKO dari tahun 2022,” jelasnya.
Pun demikian, ia juga menolak menyebut nama pengusaha yang ia sampaikan. Hanya saja dalam komunikasi yang sempat dilakukan dengan suami, Brigadir RAT sempat menyampaikan kurang nyaman dengan pekerjaannya saat ini.
“Kalau kurang nyaman ada sih, kurang nyaman. Enggak tahu kurang nyamannya apa, mungkin bukan masalah pekerjaan, mungkin kurang nyaman apa, saya enggak tahu,” ucapnya.
Sayangnya, apa yang disampaikan istri Brigadir RAT tersebut berbeda dengan apa yang disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Rahmat Idnal. Di mana ia menyebut jika RAT sedang mengambil cuti saat insiden itu berlangsung.
“Sedang cuti berdasarkan keterangan dari Kapolresta Manado kepada kami,” ujar Kombes Pol Ade.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Salah satu anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir RA (Ridhal Ali Tomi) meninggal dunia di halaman sebuah rumah cukup mewah milik mantan Menteri Perindustrian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Almarhum Fahmi Idris. Rumah yang ada di Jalan Mampang Prapatan IV nomor 20 RT 10/RW 02, Tegal Parang, Jakarta Selatan tersebut disewakan kepada orang lain yang sampai saat ini belum terungkap penyewanya.
Brigadir RA meninggal di dalam mobil Toyota Alphard hitam bernomor polisi B 1544 QH pada hari Kamis, 25 April 2024 sore. Kondisinya saat itu ada luka tembak di bagian kepala. Diduga, ia melakukan aksi bunuh diri dengan senjata api yang ditemukan di dalam mobil tersebut.
Saat ini, jenazah Brigadir RAT masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menunggu proses outupsi.