HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Barcelona, Joan Laporta merasa bahwa timnya dirugikan terkait dianulirnya gol Lamine Yamal saat El Clasico kontra Real Madrid. Ia pun menuntut pertandingan ulang jika pada akhirnya terbukti ada kecurangan.
Sebelumnya diketahui, pertandingan super big match bertajuk El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona digelar di Santiago Bernabeu, Senin (22/4) dini hari WIB. Blaugrana pun harus kandas dengan skor 3-2 di laga tersebut.
Dalam pertandingannya, Barcelona berhasil membukukan skor lebih dulu di babak pertama melalui torehan Andreas Christensen, sebelum akhirnya disamakan oleh gol Vinicius Junior.
Setelah itu, Barcelona kembali unggul melalui gol Fermin Lopez. Namun, Real Madrid mampu menyamakan kedudukan skor berkat gol Lucas Vazquez.
Sampai pada akhirnya, Real Madrid berhasil mengunci kemenangan dengan skor 3-2 berkat gol Jude Bellingham di akhir laga.
Menariknya dalam laga tersebut, ada gol yang dicetak Lamine Yamal di menit 30, tetapi harus dianulir wasit melalui VAR karena bola dianggap belum melewati garis gawang secara keseluruhan.
Dalam tayangan ulang, nampak bahwa sekilas bola telah melewati garis gawang seluruhnya. Namun menjadi tidak sah karena keputusan wasit. Terlebih lagi, Liga Spanyol tidak menerapkan yang namanya teknologi garis gawang.
Keputusan kontroversial terkait gol Yamal itu membuat Joan Laporta naik pitam, ia menekankan untuk pertandingan ulang.
“Dari klub sepakbola Barcelona, kami akan segera meminta Komite Teknis Wasit (CTA) dan RFEF untuk memberi kami semua gambar dan audio yang dihasilkan dari permainan tersebut,” ungkap Laporta, seperti dikutip Holopis.com.
“Apabila setelah dokumentasi dianalisis, klub memahami ada kesalahan dalam penilaian permainan, dan itu lah yang kami pikirkan, kami akan menerapkan tindakan yang tepat yang diperlukan untuk membalikkan situasi, tentu saja mengesampingkan tindakan hukum yang mungkin timbul,” tambahnya.
“Apabila itu adalah gol yang sah seperti yang kami duga, kami akan bertindak lebih jauh dan meminta pertandingan diulang seperti yang terjadi di pertandingan Eropa lainnya karena kesalahan VAR,” imbuhnya.