Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTAIsrael kembali melancarkan serangan yang mematikan di Gaza Palestina pada hari Minggu (21/4) di saat dunia sedang beristirahat dan berlibur. Kekerasan itu terjadi di West Bank yang saat ini tengah mereka kuasai.

Bombardir terbaru ini terjadi saat anggota parlemen sekutu utama Israel, Amerika Serikat menyetujui bantuan militer baru untuk Israel senilai 13 miliar USD.

Seorang warga kepada awak media yang ada di sana mengatakan bahwa anak-anaknya sampai teriak karena terbangun dari mimpi buruk.

“Mereka terbangun karena ledakan yang seperti mimpi buruk,” kata seorang warga yang berada di lokasi tempat serangan Israel, dikutip Holopis.com hari ini.

Ia pun menceritakan bagaimana sedihnya kehidupan mereka di wilayah yang tak henti-hentinya diserang Israel. Ia dan keluarga pasrah tentang apakah masih bisa bertahan hidup esoknya atau tidak.

“Kakmi tidak tahu apakah akan hidup atau mati. Ini bukan kehidupan,” katanya.

Saat ini dunia semakin khawatir dengan kondisi politik di Timur Tengah, khususnya Israel yang tak juga mau melakukan gencatan senjata. Amerika yang mengabaikan dunia untuk tak memberikan bantuan kepada Israel pun semakin memeprkeruh suasana.

Setelah dunia khawatir melihat konflik Israel dan Iran, konsentrasi kembali ke Palestina ketika Israel melancarkan serangan di sana dalam semalam.

Akibatnya sebanyak 13 orang meninggal dunia, di mana sebagian besar merupakan anak-anak. Sebuah serangan Israel telah menghantam rumah sebuah keluarga di dekat kota Rafah, Gaza.

Sekedar mengingatkan kembali, pertikaian Israel dan Palestina memanas ketika Hamas menyerang Israel Selatan pada 7 Oktober 2024. Kemudian Israel menyerang balik Palestina hingga sekarang, dan sudah membunuh lebih dari 33.000 orang di sana.