HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta mengklaim bahwa angka pendatang yang datang ke Ibu Kota pasca Lebaran 2024 mengalami penurunan yang signifikan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemerintah Provinsi Jakarta Budi Awaluddin mengungkapkan, jumlah pengunjung yang datang ke Jakarta hanya bertambah sekitar 10.000 hingga 20.000 orang.
Angka ini berbeda dibandingkan pada 2022 tercatat sekitar 27.000 jiwa dan di 2023 hanya mencapai 25.000 orang.
“Kita juga lihat jumlah pendatang pada Januari (hingga) Maret 2024 ini, Januari 9.000 jiwa, Februari 6.000 jiwa, dan Maret 6.000. Ini jauh dari rata-rata per bulan dari 2022 dan 2023. Tahun 2022 itu rata-rata per bulan itu 12.000 jiwa, di tahun 2023 itu sekitar 11.000 jiwa,” kata Budi dalam keterangannya pada Sabtu (20/4) seperti dikutip Holopis.com.
Secara keseluruhan angka penduduk pendatang baru di Jakarta pada 2022 disebut Budi menyentuh 151.000 lebih jiwa. Angka tersebut menurun pada 2023, yang hanya tercatat sebesar 136.000 orang.
Akibat penutupan tersebut, Budi pun mengaku pihaknya tidak berminat lagi melalukan operasi yustisi karena dianggap sudah tidak efektif untuk mengatasi arus kedatangan warga baru di Jakarta.
“Kita lakukan pembinaan dan pengawasan ke RT ke RW, kita lakukan layanan jemput bola ke sekolah-sekolah juga. Kita melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan update data mereka,” terangnya.
Sejak April 2023, Budi menerangkan, pihaknya juga menggelar penataan dan penertiban dokumen kependudukan di wilayah Jakarta. Hasilnya sampai saat ini terdapat 131.000 warga yang sudah memindahkan data dokumen kependudukan sesuai domisili.