HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dunia internasional baru saja dibuat kaget dengan hujan ekstrim dan banjir bandang yang terjadi di Dubai. Hujan ekstrim dengan curah setara dengan dua tahun hujan itu membuat hampir seisi kota Dubai digenang air.
Sampai-sampai balkon apartemen mewah dan juga mall mewah harus rusak dengan genangan air yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ternyata setelah tiga hari, wilayah Uni Emirat Arab masih harus menghadapi dampak dari badai dahysat itu.
Para ahli iklim menjelaskan bahwa kenaikan suhu disebabkan karena perubahan iklim atau climate change yang sejauh ini sudah banyak terlihat dampaknya.
Ilmuwan Iklim Colleen Colja dari Imperial College London mengatakan, bahwa perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia. Sehingga dampaknya bisa dirasakan di seluruh dunia. Seperti contohnya yang terjadi di Uni Emirat Arab dan Oman.
“Kemungkinan besar badai tersebut dipicu oleh perubahan iklim karena terdapat lebih banyak uap air di udara, sehingga sistem badai mana pun dapat mengendap,” kata Collen, dikutip Holopis.com, Kamis (18/4).
Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, Uni Emirat Arab mengatakan ini adalah rekor curah hujan terderas sebesar 254mm, yang setara dengan curah hujan selama dua tahun.
Ini merupakan jumlah terbanyak sejak pencatatan curah hujan dimulai pada tahun 1949, sebelum negara itu didirikan pada tahun 1971.
Momen-momen hujan ekstrim dan banjir dahsyat di Dubai pun banyak diabadikan warga dan viral di berbagai media sosial.