HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seorang pria bernama Darius Pontoh (DP) usia 53 tahun berhasil diringkus oleh jajaran gabungan Satreskrim Polresta Manado dan Polres Kepulauan Sitaro saat hendak melarikan diri. Darius adalah kekasih ibu korban, Enjelina Elisabeth (12).
Penangkapan proa asal Desa Tateli, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) tersebut dilakukan pada hari Senin (15/4) pagi. Saat itu, Darius Pontoh hendak turun dari Kapal di Pelabuhan Ulu Siau.
“Terduga pelaku Darius Pontoh diamankan di atas Kapal Motor Yamdena Sandar. Yang saat itu terduga pelaku ini mencoba melarikan diri sebelum dibekuk,” kata Kapolres Kepulauan Sitaro, AKBP Iwan Permadi seperti dikutip Holopis.com, Rabu (17/4).
Sebelumnya, Polresta Manado sempat menerbitkan info orang hilang dengan nomor : IOH / 09 / III / 2024 / SPKT / RESTA – MDO. Dalam info orang hilang tersebut, tercantum nama Enjelina Elisabeth, usia 12 tahun dengan status pelajar dan beragama Kristen.
Dalam penjelasannya, Polresta Manado menerangkan bahwa Engelina sempat berada di rumah. Kemudian pada pukul 20.20 WITA, Senin 4 Maret 2024, tetangga melihat anak tersebut dibawa kabur oleh pria yang diketahui adalah kekasih ibunya bernama Darius Pontoh.
Kasus hilangnya Enjelina Elisabeth tersebut muncul pasca sang ibu diketahui menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh Darius. Kemudian pasca melakukan kekerasan tersebut, Darius kedapatan membawa lari calon anak tirinya itu.
Kerangka Enjelina
Pada hari Sabtu, 14 April 2024, Polisi menemukan kerangka manusia di desa Koha Induk, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Dari ciri-ciri, kerangka manusia tersebut adalah milik Enjelina Elisabeth yang dilaporkan hilang tersebut.
Polsek Pineleng bersama jajaran Bhabinsa pun langsung melakukan evakuasi terhadap kerangka manusia yang ada di perkebunan milik warga tersebut.
Berdasarkan penjelasan dari Kasatreskrim Polresta Manado, Kompol May Diana Sitepu, bahwa awalnya, ibu korban melaporkan kasus penganiayaan ke Polisi. Mengetahui ia dilaporkan, Darius pun membawa kabur Enjelina ke Desa Koha Induk. Di sana, gadis 12 tahun tersebut diruda paksa sebanyak dua kali dan sempat memukul kepala korban.
Namun Enjelina sempat berupaya melarikan diri dan mengancam akan melaporkan kejadian tersebut kepada kakak dan ibunya. Karena khawatir kasus pemerkosaannya itu dilaporkan, Darius pun tega menebas leher Enjelina sebanyak tiga kali hingga tewas.