HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sajian kuliner nusantara memang tidak pernah kehabisan kreasi, baik dari rasa maupun nama. Seperti memek ternyata sajian kuliner khas dari Tanah Rencong.
Tercatat kuliner khas daerah Simeulue ini ternyata sudah ada sejak zaman Kerajaan Aceh. Bagi masyarakat asli Simeulue, nama memek sendiri sebenarnya memiliki arti “mengunyah” atau “menggigit”.
Makanan yang terbuat dari beras ketan putih yang digongseng bersama pisang, santan dan gula ini biasanya disajikan saat perayaan tertentu seperti bulan Ramadhan sebagai hidangan berbuka puasa atau sering disebut takjil.
Berikut cara membuatnya agar memek terasa nikmat saat dilidah.
Bahan-bahan:
- Buah pisang (kupas kulitnya)
- Beras ketan
- Santan
- Garam
- Gula pasir
Cara membuat:
- Tumbuk pisang, tapi jangan terlalu halus, supaya teksturnya masih terasa.
- Sangrai beras ketan hingga gurih.
- Campurkan pisang yang sudah ditumbuk dengan santan, gula, garam, dan beras ketan yang disangrai.
- Aduk merata dan masak semua bahan campuran hingga kurang lebih satu jam. Memek siap disajikan selagi hangat.
Nah, memek sudah bisa dinikmati dengan hangat dan gurih ya Sobat Holopis.
Diinformasikan bahwa, Awal mula makanan ini ada ketika nenek moyang Simeulue sering mengunyah beras ketan yang dicampur pisang, sehingga muncul istilah “mamemek”. Perlahan, makanan yang dikonsumsi nenek moyang itu disebut dengan memek.
Nama memek sendiri sampai saat ini tidak boleh diganti, karena bagi masyarakat Simeulue, kuliner ini merupakan warisan leluhur. Selamat mencoba!