HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bertamu merupakan salah satu tradisi yang telah menjadi bagian integral dari budaya di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, bertamu dianggap sebagai suatu tindakan yang sangat penting dan dihargai tinggi.
Namun, seringkali kita lupa bahwa bertamu bukan sekadar datang dan pergi, tetapi juga sebuah kesempatan untuk menunjukkan keramahan, kebaikan, dan memuliakan tamu, sesuai dengan ajaran agama Islam.
Mengapa Penting Memuliakan Tamu?
Allah SWT dalam Al-Quran menyebutkan pentingnya memuliakan tamu dalam beberapa ayat. Salah satunya adalah dalam Surah Adz-Dzariyat (24-25) yang berbunyi:
اِذْ دَخَلُوْا عَلَيْهِ فَقَالُوْا سَلٰمًاۗ قَالَ سَلٰمٌۚ قَوْمٌ مُّنْكَرُوْنَ ٢٥
هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ ضَيْفِ اِبْرٰهِيْمَ الْمُكْرَمِيْنَۘ ٢٤
Artinya:
“Sudahkah sampai kepadamu (Nabi Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan?. (Cerita itu bermula) ketika mereka masuk (bertamu) kepadanya, lalu mengucapkan, ‘Salam.’ Ibrahim menjawab, ‘Salam.’ (Mereka) adalah orang-orang yang belum dikenal,”.
Dari hadits yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW juga ditekankan pentingnya memuliakan tamu. Beliau bersabda:
مَا زَالَ يُوصِينِى جِبْرِيلُ بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
Artinya:
“Jibril senantiasa bewasiat kepadaku agar memuliakan (berbuat baik) kepada tetangga, sampai-sampai aku mengira seseorang akan menjadi ahli waris tetangganya” (HR. Al Bukhari no.6014).
Dari kedua kutipan di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa memuliakan tamu adalah suatu tindakan yang diperintahkan dalam Islam dan mendatangkan berkah serta pahala bagi yang melakukannya.
Tata Cara Bertamu yang Baik dalam Islam
Ada beberapa pedoman tidak tertulis yang dapat dipedomani oleh kita semua ketika hendak bertamu ke rumah orang lain. Beberapa di antaranya adalah ;
1. Mengucapkan Salam :
Saat bertamu, sebaiknya sapa tuan rumah dengan cara yang baik dan sopan. Salah satunya adalah mengucapkan permisi dan salam kepada pemilik rumah atau tempat. Bahkan, ini berlaku juga ketika kita memasuki wilayah yang bertuan secara kasat mata maupun tak kasat mata. Hal ini sebagai penghormatan yang tinggi terhadap ahlul bait.
2. Tawadhu dan Rendah Hati:
Dalam bertamu, sebaiknya bersikaplah dengan sesopan mungkin. Memungguk bukan berarti mendewakan atau memuja, akan tetapi memberikan penghormatan. Jabat tangan tuan rumah dengan akrab dan penuh kesopanan.
Pastikan kehadiranmu tidak mengganggu tuan rumah, sehingga apa yang menjadi maksud dan tujuanmu bertamu dapat diterima dengan lapang dada dan tangan terbuka.
3. Jaga Sikap dan Ucapan
Dalam bertamu, hindari berkomentar atau membahas hal-hal pribadi tuan rumah yang tidak perlu. Kecuali tuan rumah memulai untuk mengajak membahasnya. Seperti, benda-benda di dalam rumah yang menurutmu tidak sesuai. Pakaian tuan rumah, hingga urusan privat seperti rumah tangga.
4. Pamit dengan Ramah:
Ketika tamu hendak pulang, ucapkanlah pamitan dengan ramah kepada pemilik rumah. Ucapkan salam dan tetap bersikap sopan dengan penuh kesantunan. Sehingga sepeninggalmu dari tempat tersebut, tetap menanamkan kesan positif bagi pemilik rumah.
Tata Cara Menerima yang Baik dalam Islam
1. Sambut Tamu dengan Hangat:
Ketika tamu datang, sambutlah mereka dengan senyuman dan hangat. Ini menunjukkan keramahan dan kegembiraan atas kedatangan mereka. Berbicaralah dengan nada yang baik.
2. Penyambutan dengan Minuman dan Makanan:
Sunnah Rasulullah SAW adalah menyambut tamu dengan menyediakan minuman dan makanan. Ini menunjukkan keramahan dan perhatian terhadap kebutuhan tamu.
3. Ajaklah Berbicara dengan Baik:
Saat bertamu, berbicaralah dengan sopan dan baik. Janganlah membahas hal-hal yang sensitif atau membuat tamu merasa tidak nyaman.
4. Berikan Perhatian Penuh:
Selama tamu berada di rumah, berikanlah perhatian penuh kepada mereka. Dengarkanlah dengan baik saat mereka berbicara dan tunjukkan minat pada apa yang mereka katakan.
5. Beri Waktu yang Cukup:
Jangan tergesa-gesa saat tamu berada di rumah. Berikanlah waktu yang cukup agar mereka merasa dihargai dan dianggap penting. Dan jangan terlihat kamu mengusirnya jika memang tidak bisa menerima kunjungan atau silaturrahminya dalam waktu yang lebih longgar.
Dengan penjelasan di atas, dapat kita pahami bahwa bertamu bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga merupakan kesempatan untuk berbagi kasih sayang, menunjukkan keramahan, dan memuliakan tamu.
Dengan mengikuti tata cara bertamu yang baik sesuai ajaran Islam, kita dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesama dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Semoga kita selalu diberikan kebaikan dalam bertamu dan menerima tamu.