HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kasat Lantas Polres Cimahi AKP Adhi Prasidya Danahiswara menyampaikan bahwa pihak Kepolisian saat ini tengah menyiapkan skema pengaturan lalu lintas untuk memecah kepadatan volume kendaraan di ruas Tol Cikopo-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) pada arus balik tahun 2024, di segmen daerah Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
AKP Adhi mengatakan bahwa salah satu skema yang akan dijalankan adalah memaksimalkan Gerbang Tol Cikamuning sebagai pintu keluar pembuangan untuk mengurai kepadatan volume kendaraan dari arah Cileunyi atau Bandung ke Jakarta, dengan mempertimbangkan volume kendaraan.
“Untuk skema kalau masih terjadi kepadatan, kendaraan kita kuras keluar di GT Cikamuning lalu mengarah ke jalur arteri,” kata Adhi di Rest Area KM 125, Tol Padaleunyi dalam keterangannya, Minggu (14/4) seperti dikutip Holopis.com.
Kemudian, ia menjelaskan bahwa kendaraan yang mengarah ke Jakarta yang keluar melalui Cikamuning, nantinya akan melintas di jalur arteri melalui Jalan Raya Padalarang-Purwakarta.
“Kendaraan arah Jakarta bisa masuk lagi jalur tol lewat GT Cikopo setelah lewat jalur arteri,” ujarnya.
Lantas, AKP Adhi juga menerangkan bahwa berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh pihak Polri, puncak arus balik akan terjadi pada hari Minggu mulai sejak sore hingga malam hari. Bahkan bisa jadi akan berlanjut di hari Senin ini.
“Prediksi kami puncak arus mudik terjadi hari Minggu. Tapi kita lihat lagi kondisi di lapangan sampai nanti malam,” tutur Adhi.
Sementara itu, kondisi di Tol Padaleunyi arus dari Bandung-Cileunyi menuju Jakarta pada H+4 Lebaran 2024 ini, di KM 125 hingga Gerbang Tol Padalarang, kendaraan terlihat berjalan perlahan.
“Kita lihat hari ini, kendaraan memang cukup padat tapi lancar. Hari ini jadi puncak arus balik wisatawan dan pemudik. Kepadatan ini karena adanya pertemuan dua tol yakni Cileunyi dan Pasteur akhirnya menumpuk di sekitar Padalarang ini,” ujar dia.
Tidak sedikit juga kendaraan yang memilih menghindari kepadatan lalu lintas dengan masuk ke rest area KM 125, karenanya polisi memberlakukan buka tutup rest area demi menghindari kepadatan antrean di KM 125.
“Kalau rest area penuh maka akan kita tutup, kemudian kendaraan diarahkan ke rest area selanjutnya. Termasuk juga bus, jadi penumpang bus menunggu busnya di tepi tol. Kami batasi juga waktu di rest areanya. Maksimal di dalam rest area hanya boleh istirahat paling lama 30 menit, sehingga bisa bergiliran,” ucap Adhi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Bandung Barat Fauzan Azima menyampaikan pihaknya sudah menyiagakan personel di jalur arteri untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di jalur arteri.
“Kita siagakan tim pengurai. Jika terjadi kepadatan di jalur arteri tim akan meluncur ke titik kemacetan untuk mengurainya,” kata Fauzan.