HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono meminta adanya penyelidikan untuk mengusut kasus bentrok anggota TNI Angkatan Laut dan oknum Brimob Polda Papua Barat di pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (14/4).

“Maka itu saya menyerukan ada penyelidikan yang dalam akan permasalahan ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik,” kata Dave dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (15/4) seperti dikutip Holopis.com.

Dia juga menyebut pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu penyebab bentrokan agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

“Kami pelajari dan dalami lebih dahulu sebab dan penyebabnya, apa yang memicu kericuhan tersebut,” ujarnya.

Putra Agung Laksono tersebut pun menekankan kericuhan antaraparat di wilayah rawan konflik, seperti Papua Barat Daya, semestinya dihindari sebab tengah menghadapi musuh bersama.

“Konflik antara aparat itu tidak boleh terjadi, apalagi di wilayah yang semestinya ada musuh bersama,” tegas Dave.

Sebelumnya, Polda Papua Barat dan TNI Angkatan Laut berkolaborasi melakukan penyelidikan kasus bentrok antara personel Brimob dengan sejumlah anggota Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lantamal XIV/Sorong guna mendapatkan titik terang dari kejadian di Kota Sorong, Papua Barat Daya pada Minggu 14 April 2024.

Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir di Sorong, Senin, menyebutkan bahwa Komandan Satuan Brimob Polda Papua Barat Kanit Propam akan turun untuk melakukan penyelidikan bersama dengan TNI AL supaya bisa mendapatkan titik terang atas kejadian bentrok itu.

“Jadi pak Dansat Brimob dan Kanit Propam Polda Papua Barat akan turun, kita akan kerja sama dengan kawan-kawan dari Pomal, Intel Armada dan Intel Lantamal untuk mendapatkan gambaran secara utuh dari kejadian itu,” jelasnya.

Dia menegaskan bahwa pasca-bentrok itu langsung diikuti dengan penyelidikan secara utuh dari fungsi-fungsi yang ada. Tujuannya supaya bisa mendapatkan titik terang dari asal mula kejadian itu kemudian akan diikuti dengan sebuah sanksi keras terhadap anggota jika terbukti terlibat aktif.

Diduga kuat terjadi salah paham antara oknum anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Minggu (14/4), yang kemudian berdampak pada perkelahian antara sesama aparat. Akibatnya sejumlah personel Kepolisian dan TNI AL mengalami luka-luka.