HOLOPIS.COM, JAKARTA – TNI menyatakan Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang menyerang Danramil (Komandan Koramil) 1703-04/Aradide, Papua Tengah, Letda Infanteri Oktovianus Sogarlay (OS) hingga gugur.
Menurut Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar penggunaan nama OPM jadi bentuk komitmen pimpinan TNI dalam melindungi prajurit di lapangan.
“Perubahan nama tersebut merupakan bentuk komitmen pimpinan TNI dalam melindungi prajurit di lapangan,” katanya dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (12/4).
Nugraha menambahkan, OPM dipandang TNI sebagai tentara kombatan. Sehingga, TNI bisa menjadikan mereka sasaran saat terjadi konflik.
“OPM adalah tentara/kombatan dan berhak menjadi korban/sasaran berdasarkan hukum humaniter,” ujar Nugraha.
Untuk itu, para prajurit TNI diharapkan tidak lagi ragu untuk mengambil tindakan tegas kepada tiap anggota OPM yang terlibat pembunuhan atau pemerkosaan terhadap warga sipil di Papua.
“Sehingga prajurit tidak ragu-ragu lagi bertindak tegas terhadap OPM yang telah bertindak brutal merampok, membunuh, memperkosa, dan membakar fasilitas umum,” jelas Nugraha.
Sebelumnya diberitakan, Danramil (Komandan Koramil) 1703-04/Aradide, Papua Tengah, Letda Infanteri Oktovianus Sogarlay (OS), gugur setelah diserang oleh sekelompok orang.
Kodam XVII/Cenderawasih, menyampaikan pelaku penyerangan adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau kelompok kriminal bersenjata (KKB).
“Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan dalam keterangannya, Jumat (12/4).
Pihak TNI menyebutkan Letda Oktovianus ditembak di Distrik Ariade, Paniai. Jenazah korban ditemukan kemarin (11/4).