HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Presidium IPW (Indonesia Police Watch) Sugeng Teguh Santoso mendesak kepada Polda Metro Jaya untuk bisa menemukan penyebab utama dari insiden kebakaran yang melanda gedung LBH Jakarta dan YLBHI pada Minggu (7/4) malam.

Ia yakin Polisi akan bekerja secara profesional dalam menangani dan mengivestigasi kasus kebakaran tersebut.

“Dengan kemampuan Polri melalui pendekatan scientific investigation maka akan dapat dibuka informasi penyebab kebakaran atas Gedung YLBHI tersebut,” kata Sugeng dalam keterangannya kepada Holopis.com, Senin (8/4).

Melalui pendekatan scientific investigation (investigasi dari pendekatan berbagai disiplin keilmuan), Sugeng yakin Polisi akan bisa membuat terang kebakaran itu, yang menurut saksi mata terjadi pada pukul 22.00 WIB dan dimulai dengan terdengarnya ledakan yang diduga berasal dari unit AC dilantai 2 dan menyebar ke lantai 3 di Gedung YLBHI.

Hal ini penting untuk memastikan apakah memang terjadi musibah dari internal gedung, atau apakah ada tindakan yang dilakukan dari pihak luar gedung.

“Dengan penyelidikan yang kompeten oleh Polri diharapkan diketahui apakah sebab kebakaran ini karena kondisi di luar kemampuan kendali pemilik gedung, atau karena adanya intervensi pihak luar yang disengaja,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sugeng menerangkan bahwa Kantor YLBHI sebagai tempat persemaian pikiran kritis para aktivis hukum pro demokrasi dalam menegakkan prinsip-prinsip negara hukum demokratis memang banyak menimbulkan sikap tidak senang pihak-pihak tertentu, baik sejak masa orde baru hingga saat ini.

Gedung YLBHI pernah menjadi sasaran vandalisme, mobil YLBHI dirusak dengan siraman air keras, ban mobil ditusuk benda tajam bahkan pernah dikepung dan digeledah saat banyak aktivis mencari suaka aman di gedung tersebut. Bahkan terjadi pelarangan kegiatan.

“Bahkan personil pembela umum YLBHI tidak jarang ada yang diintimidasi oleh oknum-oknum aparat keamanan maupun kelompok sipil tertentu,” paparnya.

Lebih lanjut, Sugeng juga menyampaikan bahwa langkah cepat Damkar Pemprov DKI Jakarta yang cepat hadir di lokasi Gedung YLBHI pada pukul 22.15 WIB patut diapresiasi.

“Sehingga dengan kecepatan tim Damkar Pemprov DKI mengatasi kebakaran itu maka dapat dicegah kerugian yang lebih besar dan korban manusia,” tukasnya.

Sekadar diketahui sobat Holopis, bahwa YLBHI didirikan oleh Adnan Buyung Nasution sejak 1971 dan menjadi tempat lahirnya aktivis-aktivis hukum handal di Indonesia, diantaranya; Todung Mulya Lubis, Luhut Pangaribuan, Nursyabani Kacasungkana, almarhum Munir Said Thalib, almarhum Abdul Hakim Garuda Nusantara dan lain-lainnya.

“Karenanya, penanganan pasca kebakaran oleh Polda Metro Jaya dan Puslabfor Mabes Polri penting bisa membuat terang sebab musabab kebakaran gedung YLBHI dan semoga kebakaran tersebut adalah hanya accident belaka,” pungkas Sugeng.