HOLOPIS.COM, JAKARTA – Usaha untuk menemukan para korban pasca gempa Taiwan masih terus dilakukan. Korban tewas akibat gempa berkekuatan 7.2 magnitudo tersebut naik menjadi 12 orang. Meski usaha pencarian terus dilanjutkan, para tim penyelamat terancam bahaya tanah longsor, dan juga batu yang runtuh pasca gempa.
“Hujan meningkatkan risiko jatuhnya batu dan tanah longsor, yang saat ini merupakan tantangan terbesar,” demikian disampaikan Pemimpin tim pencari yang membantu upaya penyelamatan, Su Yu Ming, dikutip Holopis.com, Jum’at (5/4).
Karena kondisi yang sulit ditebak, ia pun tidak bisa memastikan berapa lama tim penyelamat membutuhkan waktu untuk bekerja.
“Faktor-faktor ini tidak dapat diprediksi, yang berarti kami tidak dapat memastikan jumlah hari yang diperlukan untuk operasi pencarian dan penyelamatan,” katanya.
Saat gempa melanda daerah Hualien, ratusan orang terdampar di taman nasional ketika batu-batu besar berjatuhan dari pegunungan dan memutus jalan.
Saat 50 gempa susulan mengguncang daerah tersebut, sekitar 400 orang berada di sebuah hotel mewah di taman nasional Ngarai Taroko selamat.
Helikopter pun harus mengangkut korban luka dan membawa perbekalan. Saat ini ada 13 orang dinyatakan hilang, di mana tiga di antaranya adalah warga negara asing berkewarganegaraan Australia dan Kanada.
Sebagai informasi, negara yang paling sering terkena gempa di dunia, Jepang, akan memberikan bantuan kepada Taiwan sebesar satu juta dollar (sekitar 15 miliar rupiah) dalam upaya penyelamatan dan pemulihan.