Oleh karena itu, ke depan Subakti berharap agar pemerintah kedepannya dapat bekerja sama dengan BUJT untuk diskon tarif tol yang lebih besar, yang bahkan mencapai 50 persen.

“Ah kalau mungkin kalau kita mau beri diskon agak besar 50% atau berapa ATI berapa persen pemerintah berapa persen tapi di pilih harinya lajur mana, bisa begitu,” katamya.

Kendati begitu, ia berpandangan rasanya tidak mungkin Indonesia memberikan kebijakan tarif tol gratis, mengingat masih ada investor asing dalam pembangunan jalan tol di Indonesia.

“Kalau ditanggung kita semua kita agak repot juga diskusinya pak, karena kita juga kan ada milik publik juga apalagi ada asing masuk ke tol, gak semua milik BUMN. mungkin sharing lah,” terang Subakti.