HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada periode bulan Maret 2024 mengalami peningkatan, baik secara bulanan maupun tahunan.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan inflasi Maret 2024 secara tahunan mencapai 3,05 persen year on year (yoy). Sementara inflasi bulanan tercatat di angka 0,5 persen.
Dia mengatakan, terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) secara bulanan dari yang semula di angka 105,58 menjadi 106,13.
“Tingkat inflasi bulanan Maret 2024 relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu,” kata Amalia dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Senin (1/4).
Adapun kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau, yang memiliki andil terhadap laju inflasi sebesar 1,42 persen secara bulanan, dan 0,41 secara tahunan.
Amalia melanjutkan, komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah telur ayam ras dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen. Kemudian diikuti, daging ayam ras 0,09 persen, beras 0,09 persen, cabe rawit 0,02 persen, dan bawang putih 0,02 persen.
Kendati demikian, BPS juga mencatat terdapat komoditas yang menjadi penyumbang deflasi dari kelompok makanan minuman dan tembakau.
“Yang memberikan andil deflasi diantaranya adalah cabai merah dan tomat yang memberikan andil deflasi masing-masing sebesar minus 0,02 persen,” ucap Amalia.
Dalam paparannya, Amalia turut menyorot sejumlah catatan peristiwa di dalam yang turut mempengaruhi laju inflasi pada periode bulan Maret 2024.
Adapun catatan peristiwa tersebut diantaranya yakni curah hujan tinggi di beberapa wilayah, panen raya, relaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras, serta penetapan awal Ramadan 1445 H yang jatuh pada tanggal 12 Maret 2024.