HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis mengingatkan kepada seluruh umat muslim untuk menjemput malam penting di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, yakni malam Lailatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang dijelaskan dalam Al-Qur’an sebagai sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Adapun salah satu patokannya, malam Lailatul Qadar terjadi malam-malam di tanggal ganjil.

Namun di Indonesia sendiri, terdapat perbedaan awal Ramadan antara pemerintah dengan sejumlah organisasi Islam. Hal itu terjadi karena adanya beda dalam memahami nash (dalil) dan metode pengambilan hukumnya (istinbath).

Atas hal tersebut, Cholil Nafis pun menyebut bahwa setiap malam merupakan malam ganjil di bulan Ramadan.

Oleh karena itu, Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah tersebut mengimbau kepada seluruh umat muslim untuk tidak pilih-pilih tanggal dalam menjemput malam Lailatul Qadar.

“Mulai masuk sepuluh trakhir bulan Ramadan. Karena memulai Ramadan berbeda maka untuk Indonesia setiap malam adalah ganjil,” kata Cholil Nafis dalam cuitan di akun X pribadinya yang dikutip Holopis.com, Minggu (31/3).

“Jadi jangan Pilih-pilih tanggal untuk menjemput lailatul qadar,”
sambungnya.

Meskipun terdapat perbedaan awal Ramadan, namun Cholil Nafis memastikan Lebaran Idul Fitri 1445 Hijrah/2024 Masehi antara pemerintah dan ormas-ormas lainnya akan sama, yakni pada Rabu 10 April 2024.

“Bismillah lebarannya bareng tanggal 1 Syawal 1445 H. Bertepatan dengan 10 April 2024 M,” ujar Cholil Nafis.