HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan ini, yakni pada periode 25-28 Maret 2024 ditutup melamah 61,339 poin atau 0,83 persen menjadi 7.288,813.
Berdasarkan data yang dihimpun Holopis.com, Jumat (29/3), rata-rata nilai transaksi harian saham tercatat mengalami peningkatan sebesar 10,88 persen menjadi Rp11,27 triliun, dari Rp10,17 triliun pada sepekan yang lalu.
Namun untuk kapitalisasi pasar mengalami penurunan sebesar 0,48 persen, dari yang semula Rp11.748 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp11.692 triliun pada penutupan pekan ini.
Selanjutnya, rata-rata volume transaksi harian saham juga mengalami penurunan sebesar 10,10 persen selama sepekan, menjadi 14,83 miliar lembar saham dari 16,50 miliar lembar saham pada sepekan lalu.
Rata-rata frekuensi transaksi harian saham pun turut mengalami pelemahan sebesar 10,53 persen, menjadi 1,020 ribu kali transaksi dari 1,139 ribu kali transaksi pada sepekan lalu.
Pada sepekan terakhir menjelang long weekend Hari Raya Paskah, investor asing pada penutupan perdagangan di hari Kamis (28/3) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp390,5 miliar.
Sementara sepanjang tahun 2024, atau selama periode 1 Januari hingga 28 Maret 2024, investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp26,28 triliun.
Selain saham, BEI juga mencatat 3 obligasi yang diperdagangkan selama sepekan terakhir ini. Ketiga obligasi tersebut salah satunya Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024.
Kemudian Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024, dan Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap III Tahun 2024.
Tercatat total emisi obligasi dan sukuk sepanjang tahun 2024 adalah 22 emisi dari 18 emiten senilai Rp25,45 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 552 emisi yang diterbitkan oleh 128 emiten dengan nilai outstanding sebesar Rp464,90 triliun dan USD32,362 juta.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186, dengan nilai nominal Rp5.915,00 triliun dan USD502,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,19 triliun.