HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencara) Letjen TNI Suharyanto meminta kepada pemerintah daerah untuk bisa memastikan bahwa kebutuhan bantuan untuk warga yang terdampak gempa di Jawa Timur bisa terpenuhi dengan baik.
Hal itu disampaikan Suharyanto saat meninjau secara langsung kondisi warga yang terdampak bencana gempa di Jawa Timur pada Senin (25/3).
“Masing-masing Kalaksa (Kepala Pelaksana BPBD), Dandim, Kapolres dan Bupatinya, segera memastikan betul kebutuhan dasar dari penyintas bencana terpenuhi,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.
“Jangan sampai sudah menderita kerugian harta benda, asset terkena bencana, hatinya sedih, ketika di pengungsian terbatas semuanya. Ini tidak boleh terjadi,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Suharyanto kemudian memberikan dukungan berupa dana siap pakai (DSP) dan juga dukungan logistik peralatan kepada wilayah terdampak gempa kali ini.
“Kami juga bawa bantuan tanggap darurat ada beberapa barang, sifatnya pendahuluan, silakan digunakan, jika kurang diajukan. Kalau ada kebutuhan lebih spesifik, dicek lagi, jangan sampai masyarakat terdampak merasa kurang,” ujarnya.
Adapun rincian yang diberikan antara lain, DSP senilai 250 juta rupiah masing-masing untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Gresik.
Kemudian 200 juta rupiah masing-masing untuk Pemerintah Kabupaten Lamongan dan Pemerintah Kota Surabaya. Selanjutnya 150 juta rupiah masing- masing bagi Polres Gresik dan Kodim 0817. Sehingga total dana siap pakai untuk dukungan operasional penanganan bencana gempa di wilayah Jawa Timur berjumlah 1,2 miliar rupiah.
Selain itu dukungan logistik peralatan berupa ;
1. Sembako 620 paket,
2. hygiene kit 650 paket,
3. selimut 600 lembar,
4. matras 700 lembar,
5. kasur lipat 200 lembar,
6. terpal 300 lembar,
7. tenda pengungsi enam set,
8. tenda keluarga 102 unit, dan
9. makanan siap saji 200 pcs
Semua bantuan logistik tersebut diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Gresik.
Kemudian untuk Pemerintah Kabupaten Lamongan dan Pemerintah Kota Surabaya masing-masing mendapatkan ;
1. 200 paket sembako,
2. 200 paket hygiene kit,
3. 200 lembar selimut,
4. 200 lembar matras,
5. 50 lembar kasur lipat,
6. terpal 50 lembar,
7. dua set tenda pengungsi, dan
8. 30 unit tenda keluarga.
Dalam kesempatan itu, Suharyanto juga menjanjikan, pemerintah pusat akan memberikan perbaikan bagi rumah yang rusak akibat gempa. Rusak berat 60 juta rupiah, rusak sedang 30 juta rupiah dan rusak ringan 20 juta rupiah.
“Rusak berat diperbaiki oleh tim, rusak sedang dan ringan dibangun oleh yang punya rumah, kalo mereka punya sumber daya silakan bangun pakai uang sendiri ga apa-apa, nanti haknya tetep dapat,” ucapnya.
“Rumah rusak berat dibangunkan oleh kita, kalau yang punya rumah tidak berdasarkan kaidah rumah tahan gempa,” lanjut Suhartoyo.
Selain perbaikan rumah, BNPB juga akan berikan dana bagi rumahnya yang sedang dibangun kembali agar masyarakat bisa tinggal di tempat lain untuk sementara waktu menunggu rumahnya selesai dibangun.
“Yang rusak berat, yang rumahnya sedang dibangun, ada namanya dana tunggu hunian. Satu kepala keluarga (dapat) 500 ribu per bulan, itu bisa digunakan untuk sewa rumah,” pungkasnya.