HOLOPIS.COM, JATENG – Penanganan banjir di wilayah Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah mulai menunjukan progres yang cukup signifikan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, dengan upaya perbaikan tanggul yang rusak, pengeringan banjir melalui pompa dan teknologi modifikasi cuaca membuat banjir berkurang.

“Kabupaten Demak, wilayah yang masih terdampak banjir adalah Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Sayung, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karantengah, dan Kecamatan Bonang,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (26/3).

Abdul menjelaskan faktor berkurangnya wilayah terdampak banjir karena curah hujan terus berkurang, serta penempatan pompa di daerah banjir, dan perbaikan tanggul-tanggul yang jebol.

“Pemerintah Demak juga telah mengerahkan 12 pompa berlokasi di Kelurahan Kalicilik, Kecamatan Kota Demak, Kelurahan Betokan di Kecamatan Demak, dan Perumahan Bakti Praja, Kelurahan Mangunjiwan di Kecamatan Demak Kota,” jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan Rapat Penanganan banjir Demak, BNPB bersama Bupati Demak, ditargetkan pengurangan titik banjir sesegera mungkin.

Selain itu, rencananya pemerintah bakal segera melakukan perbaikan jalan yang rusak akibat banjir terutama daerah perbatasan Demak dengan Kudus yang akan dilintasi pemudik saat Lebaran.

Untuk jumlah pengungsi diketahui telah mencapai sebanyak 9.130 Jiwa, terjadi pengurangan jumlah pengungsi sebelumnya Minggu (24/3) sebanyak 13.027.

Lokasi pengungsi berada di Kecamatan Karanganyar sebanyak 3.834 jiwa, Sayung 44 jiwa, Demak 371 Jiwa, Mijen 155 Jiwa, Gajah 3.119 Jiwa dan Kabupaten Kudus 1.607 Jiwa. Tempat pengungsian tersebar di 61 titik meliputi wilayah Kecamatan Karanganyar 12 titik, Demak 4 titik, Gajah 23 titik, Mijen 15 titik, Sayung 2 titik dan Kabupaten Kudus 5 titik.