HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Februari 2024, yang berbearengan pada pelaksanaan Pemilu 2024 mencapai Rp 8.739,6 triliun, atau tumbuh 5,3 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Namun menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, pertumbuhan ini sedikit melambat bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,4 persen yoy.

“Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2024 tumbuh positif,” kata Erwin dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (23/3).

Erwin menjelaskan, perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) yang sebesar 5,2 persen yoy dan uang kuasi sebesar 5,3 persen yoy.

Lebih lanjut, pria yang juga menjabat Asisten Gubernur BI itu menyampaikan, bahwa perkembangan M2 pada Februari 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 11,0 persen yoy.

“(Perkembangan penyaluran kredit ini) relatif terjaga dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,5 persen yoy,” tuturnya.

Adapun untuk aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 2,3 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 4,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

“Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) terkontraksi sebesar 1,0 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 1,9 persen (yoy) pada Januari 2024,” pungkasnya.