HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Vietnam Vo Van Thuong mengundurkan diri dari jabatannya setelah satu tahun memimpin negara Vietnam. Partai Komunis Vietnam pun sudah menerima pengunduran diri tersebut. Pemerintah Vietnam mengatakan bahwa Thuong telah melanggar peraturan partai. Hal itu dinilai dapat merugikan opini publik.
“Kekurangan tersebut berdampak negatif pada opini publik, mempengaruhi reputasi partai, negara, dan dirinya secara pribadi,” demikian pernyataan resmi dari pemerintah Vietnam, dikutip Holopis.com, Rabu (20/3).
Komite Sentral Partai, yang merupakan badan pengambil keputusan tertinggi di Vietnam juga menyetujui pengunguran diri Presiden Thuong.
Sementara itu, investor serta diplomat asing telah menyalahkan kampanye yang dinilai sudah memperlambat pengambilan keputusan di Vietnam. Gejolak politik di negara Asia Tenggara tersebut dinilai dapat merusak kepercayaan investor asing di sana.
Meski demikian, krisis politik yang terjadi saat ini mungkin dapat diatasi dengan pemilihan presiden baru yang cepat, namun tetap ada risiko bahwa perombakan berulang kali pada para pemimpin puncak akan merugikan sentimen bisnis di negara yang sangat bergantung pada investasi asing.
Sebagai informasi, Thuong mengundurkan diri beberapa hari setelah polisi Vietnam mengumumkan penangkapan mantan kepala provinsi Quang Ngai atas dugaan korupsi, ketia Thuong menjadi ketua partai saat itu.