HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencurigai bahwa kelaparan yang melanda masyarakat di Palestina adalah bisa jadi memang sengaja dilakukan Israel.
PBB berpendapat bahwa Israel kemungkinan menggunakan kelapran sebagai senjata perang mereka. Namun, sengaja membuat kelaparan sebagai senjata perang, merupakan kejahatan perang.
Hal ini pun dikecam oleh Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, yang saat ini menyaksikan kelaparan yang mengancam Gaza.
“Situasi kelaparan dan adalah akibat dari pembatasan ekstensif Israel terhadap masuk dan distribusi bantuan kemanudiaan dan barang-barang komersial,” kata Turk, dikutip Holopis.com, Rabu (20/3).
Hal ini juga terkait dengan pengungsian sebagian besar penduduk, dan juga kehancuran infrastruktur-infrastruktur yang penting.
“Besarnya pembatasan yang dilakukan Israel terhadap masuknya bantuan ke Gaza, serta cara mereka dengan terus memusuhi, bisa saja penggunaan kelaparan sebagai metode perang, yang merupakan kejatahan perang,” katanya.
Sebagai informasi, beberapa pihak juga mengatakan bahwa jika Israel terbukti sengaja menggunakan kelaparan sebagai senjata perang, maka pengadilan terhadap Israel pun akan dilakukan.
Perlu dijelaskan kembali, perang dahysat dan bombardier dari Israel dimulai saat Hamas menyerang Israel di tanggal 7 Oktober 2023, dan menewaskan sekitar 1.160 masyarakat Israel.
Israel pun balik menyerang Palestina hingga saat ini, dan sudah menewaskan lebih dari 31.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Sementara itu sekarang Israel telah menyebabkan sekitar 1.1 juta warga Gaza kelaparan di saat bulan Ramadan.