HOLOPIS.COM, JAKARTA – Media sosial tengah diramaikan dengan konten war takjil atau persaingan beli takjil antara umat Islam dan non islam alias nonis.
War takjil ini bahkan bertambah sengit, setelah seorang pendeta dari Gereja Tiberias Indonesia menyerukan kepada jemaatnya untuk mulai berburu takjil di bulan Ramadan pada jam 3 sore.
Pendeta yang diketahui bernama Steve Marcel itu menyebut, bahwa agama yang dianutnya memang toleran. Namun berbeda ketika berbicara soal takjil yang menjadi santapan berbuka puasa umat muslim.
“Agama kita toleran. Tapi soal takjil, kita duluan,” ujar Steve Marcel dalam video yang diunggah oleh akun @ceritaselamanya, Senin (18/3) seperti dikutip Holopis.com.
“Jam 3 (sore) mereka masih lemas. Kita sudah stand by (beli takjil),” tambahnya.
Perkataan Steve Marcel tersebut lantas ditanggapi riuh oleh para jemaat yang hadir.
Dalam kesempatan yang sama, ia turut menyinggung perihal ancaman bernada guyon yang diberikan oleh umat muslim. Dimana dikatakan Marcel, para umat muslim akan membalas perlakuan mereka di Hari Raya Paskah nanti.
“Tapi teman-teman saya bilang begini, ‘Oke kalian ya, sekarang kalian boleh bilang begini. Tapi nanti Paskah, kami balas dendam. Nanti pas Paskah, telur-telur kami borong semuanya. Supaya kalian Paskah pakai k*nd*r j*y’,” kata Marcel bercerita.
Lihat postingan ini di Instagram
Unggahan berisi ceramah dari pendeta Steve Marcel itu lantas menuai beragam komentar dari netizen.
“Sial, dia tau saat kita pas lagi lemes lemesnya,” tulis akun bernama @ariefsudewa.
“Ramadhan tahun ini lebih berwarna masya allah terimakasih sudah ikut melariskan dagangan,” tulis akun @niraprilliaa.
“Ketika melihat video ini menurut saya Ramadhan itu penuh dengan keberkahan. karena terkadang agama apapun ketika di sore hari mereka pun ikut mencari makanan/takjil dan nilai positif nya yg terpenting adalah para pedagang ikut senang karena daganganya habis. alhamdulillah berkah dan indahnya toleransi,” tulis @roniscoopy.