HOLOPIS.COM, JAKARTA – Masjid Raya Sheikh Zayed menyimpan sejarah yang menarik untuk ditelisik. Dibalik keindahan arsitekturnya yang memukau, terjalin kisah persahabatan yang erat antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA).
Lahir dari Persahabatan Presiden
Ide pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo bermula dari kunjungan kenegaraan Presiden UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, ke Indonesia pada Juli 2019.
Sebagai bentuk persahabatan dan penghormatan, beliau menyampaikan niatnya untuk menghadiahkan sebuah masjid kepada Indonesia, yang berdiri di kampung halaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Solo.
Setelah melalui proses pencarian lokasi yang cocok, terpilihlah lahan bekas Depo Pertamina di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Nusukan, Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng).
Pembangunan masjid ini pun resmi dimulai pada tahun 2021. Hingga akhirnya diresmikan oleh Presiden Jokowi dan Presiden UEA, Mohammed bin Zayed Al Nahyan pada 14 November 2022 lalu.
Replika dengan Sentuhan Lokal
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dibangun sebagai replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi, UEA.
Hal ini terlihat jelas dari desain eksteriornya yang menampilkan empat menara menjulang, kubah utama yang dikelilingi 81 kubah kecil, serta ornamen khas Timur Tengah yang menghiasi dinding dan eksterior masjid.
Namun, tak hanya sekedar replika, sentuhan budaya lokal Indonesia turut memperkaya keindahan masjid. Motif batik kawung menghiasi sebagian lantai masjid, menjadi simbolisasi perpaduan harmonis antara budaya Islam dan budaya Nusantara.
Kerja Sama Antar Negara dalam Pengelolaan
Sebagai bentuk komitmen bersama, pengelolaan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dilakukan secara bersama oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dan Universitas Muhammad Bin Zayed UEA.
Melalui kerja sama ini, diharapkan masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai wadah untuk mempererat hubungan kedua negara, serta sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan keagamaan.
Lebih dari Sekedar Ibadah
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah. Keindahan arsitekturnya yang memukau menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, dan menjadikannya sebagai tempat wisata religi.
Para pengunjung dapat berkeliling area masjid, takjub dengan detail ornamen dan kemegahan bangunan. Tersedia pula ruang pameran yang mengisahkan tentang sejarah dan makna filosofis di balik pembangunan masjid tersebut.
Bagi umat muslim, tersedia fasilitas lengkap untuk beribadah dengan nyaman. Terdapat juga program-program keagamaan dan edukasi, yang turut menjadikan masjid ini sebagai pusat pengembangan masyarakat.
JAKARTA - Peneliti Pusat Studi Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada, Zaenur Rohman menilai bahwa memang…
Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Perayaan Natal Nasional 2024 yang bertajuk “Marilah Sekarang Kita Pergi…
Hari Cello Internasional diperingati pada 29 Desember setiap tahunnya. Hari raya tersebut juga sekaligus diperingati…
Ketua Presidium KWI (Konferensi Waligereja Indonesia) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, mengajak rakyat Indonesia untuk mendoakan…
Inter Milan berhasil mengandaskan perlawanan Cagliari pada lanjutan Liga Italia 2024/2025, dengan skor telak 3-0…
Resep makanan kali ini ada Sandwich Roti Gandum Keju yang tentunya lezat, nikmat dan menyehatkan.…