Sedangkan bagi umat Kristiani, kompleks Al-Aqsa dan kota Jerussalem diyakini sebagai tempah penyembelihan Ismael (Ismail) yang dilakukan Abraham (Ibrahim).

Karena itulah, tempat itu sampai saat ini masih menjadi ‘sengketa’. Perserikatan Bangsa-Bangsa pun sebetulnya sudah menetapkan kawasan itu menjadi warisan dunia, yang dibarengi oleh kedudukan khusus di bawah naungan PBB.

Namun, seiring memanasnya masalah Israel-Palestina, Masjid Al-Aqsa selalu menjadi area konflik terbuka. Dengan sewenang-wenang, polisi Israel kerap melakukan represi kepada umat Muslim yang sedang beribadah.

Kondisi ini makin parah ketika Jerussalem resmi diakui sebagai ibukota Israel, dan Amerika Serikat secara resmi mendukungnya dengan memindahkan kedutaan besarnya di kota tersebut.