HOLOPIS.COM, JAKARTA – Masjidil Aqsa atau Masjid Al-Aqsa, yang berarti ‘Masjid Terjauh’, merupakan kompleks masjid berarsitektur megah yang terletak di sebuah Kota Tua Yerusalem, Palestina.
Masjid ini dianggap sebagai situs suci ketiga dalam Islam, setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Masjid yang pernah menjadi arah kiblat pertama bagi umat Islam ini sejatinya memiliki sejarah panjang dan penuh gejolak antara Israel dan palestina.
Sejarah Singkat Masjidil Aqsa
Sejarah masjidil Aqsa sampai dengan saat ini masih simpang siur, utamanya mengenai sosok pendiri masjid tersebut. Pasalnya, sebagian ulama percaya bahwa Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh malaikat atas perintah Allah SWT.
Namun, sebagian besar ulama juga meyakini bahwa sosok pertama yang membangun Masjid Al-Aqsa adalah Nabi Adam AS yang dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim AS.
Setelah Nabi Ibrahim AS, Nabi Sulaiman AS membangun Masjid Al-Aqsa dengan bangunan yang besar, kuat, dan indah. Namun, Masjid Al-Aqsa yang dibangun Nabi Sulaiman AS roboh setelah 370 tahun akibat diserbu bangsa Babilonia.
Di sisi lain, ada juga pendapat yang mengatakan, bahwa Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh khalifah kedua Islam, yakni Umar bin Khattab setelah kedatangannya ke Yerusalem di tahun 638 M.
Al-Aqsa Jadi Rebutan Tiga Agama
Selain soal siapa sosok pendirinya, terdapat pula kontroversi tentang siapa yang berhak atas situs Masjid Al-Aqsa tersebut. Pasalnya, Al-Aqsa tidak bisa diklaim sebagai milik umat Islam saja, karena bermakna penting bagi tiga agama, yakni Islam, Yahudi, dan Kristen.
Bagi Yahudi, Al-Aqsa menjadi sesuatu yang penting karena di sana lah tempat keberadaan kuil-kuil Yahudi yang tercantum di kitab sucinya. Dimana salah satunya yakni tembok ratapan yang memiliki tingkat kesucian tinggi.
Lalu, bagi Islam, seperti yang sudah dijelaskan di awal, yakni sebagai kiblat pertama bagi umat Islam di seluruh dunia, sebelum bergeser ke Mekkah.