HOLOPIS.COM, JAKARTA – Warga Gaza mulai menyambut bulan Ramadan 2024. Mereka melaksanakan salat tarawih di tengah kegelapan. Penerangan hanya menggunakan cahaya dari kendaraan.

Biarpun di tengah keterbatasan, mereka tetap khusyuk saat melaksanakan salat tarawih di lapangan terbuka. Beberapa dari mereka ada yang salat sembari duduk di kursi lantaran kondisi tubuh yang tak memungkinkan.

Warga Salat Tarawih di Gaza
Warga di Gaza melaksanakan salat tarawih, ditengah kegelapan. [Foto : Holopis.com]
Sebelumya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, meminta agar Israel melakukan gencatan senjata di Gaza saat bulan Ramadan. Namun ia terkejut, karena Israel tetap melakukan serangan.

Guterres menegaskan, apa yang dilakukan Israel sama sekali tidak dapat diterima. Apalagi, saat ini di Gaza terjadi kelaparan dan kekurangan gizi karena kiriman bantuan yang masuk ke Gaza mengalami hambatan.

“Ini sangat memilukan dan sama sekali tidak dapat diterima. Saya terkejut dan marah karena konflik terus berlanjut di Gaza selama bulan suci ini,” katanya kepada wartawan seperti dikutip Holopis.com, Selasa (12/3).

“Semua hambatan dalam pengiriman bantuan harus dihilangkan,” lanjutnya.

Usaha untuk mengabulkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas semakin digencarkan, mengingat bulan suci Ramadan yang dirayakan seluruh umat Islam di seluruh dunia akan segera tiba.

Kabar tentang usaha itu diklaim oleh Badan Intelijen Israel, Mossad. Bos Mossad dan Direktur CIA, William Burn pun dikabarkan berjumpa untuk membuat kesepakatan terkait pelepasan sandera.

“Percakapan dan kerja sama dengan para mediator terus dilanjutkan untuk mengusahakan kesepakatan,” demikian pernyataan resmi dari Mossad, dikutip Holopis.com, Minggu (10/3).

Sementara itu, baik Hamas maupun Israel sama-sama menyalahkan satu sama lain karena tak juga menemukan kesimpulan serta kesepakatan terkait pembicaraan gencatan senjata.