HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aktivitas erhubungan intim yang sejatinya adalah kebutuhan biologis manusia, baik itu untuk menambah keturunan maupun untuk memenuhi hasrat seksual, merupakan aktivitas yang sah-sah saja dilakukan di bulan suci Ramadan.
Namun dalam pelaksanaannya, tentu tidak bisa sembarangan dan ada ketentuan yang tidak boleh dilanggar. Selain soal waktu, ada tata cara dan adab yang sebaiknya diikuti ketika hendak melakukan hubungan suami istri.
Perlu diketahui bahwa dalam hukum Islam, sengaja melakukan aktivitas berhubungan intim pada siang hari di bulan Ramadan, termasuk perbuatan dosa yang tentunya bisa membatalkan puasa.
Karena itu, pasangan suami istri hanya boleh berhubungan intim di saat malam hari, yakni pada waktu antara setelah terbenamnya matahari atau setelah berbuka puasa hingga terbit fajar atau subuh.
Artinya, terdapat rentang waktu yang cukup panjang bagi pasangan suami istri untuk memenuhi kebutuhan biologisnya selama bulan Ramadan.
Meski begitu, dalam berhubungan intim selama bulan Ramadan, tentu terdapat sejumlah tips agar aktivitas menyalurkan hasrat seksual tidak mengganggu ibadah puasa. Berikut tipsnya :
Lakukan Menjelang sahur
Hubungan intim sebaiknya
dilakukan ketika pikiran dalam kondisi yang segar. Menurut ijma’ para ulama, berhubungan intim dengan pikiran yang tidak fresh bisa menimbulkan dampak negatif.
Waktu yang tepat untuk berhubungan suami istri adalah di akhir malam. Jika di awal malam, seseorang cenderung masih merasa kelelahan karena beraktivitas seharian dan pikirannya belum benar-benar fresh.
Jika dikaitkan dengan bulan puasa, maka waktu yang ideal bagi suami istri untuk berhubungan badan adalah setelah tidur malam atau menjelang sahur, atau lebih baik lagi setelah melaksanakan shalat tahajud.
Perlu diingat, bahwa setelah berhubungan badan dengan pasangan, segeralah mandi wajib dan melanjutkan aktivitas bersama pasangan dengan santap sahur.
Hindari Berhubungan Intim sampai Imsak
Imsak bukanlah batas akhir sahur maupun mengerjakan hal-hal yang membatalkan puasa. Imsak dapat diartikan sebagai pengingat bagi umat Islam bahwa azan Subuh akan segera berkumandang sebagai tanda dimulainya waktu puasa.
Jadi, berhubungan intim sampai waktu imsak sebenarnya diperbolehkan, tapi perlu diingat bahwa waktu imsak dan subuh sangat berdekatan, yakni hanya selisih sekitar 10 menit. Sehingga, seseorang tentu akan kesulitan melakukan sahur maupun mandi wajib untuk bersiap shalat Subuh.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa suami istri bisa ketiduran setelah berhubungan badan karena kelelahan. Jika ketiduran, bukan hanya waktu sahur yang terlewat, tapi mungkin juga melewatkan shalat Subuh.