HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari pertama Ramadan tetap tidak mengubah kondisi masyarakat Palestina yang masih terus dibombardir oleh Israel. Kelaparan dan penyakit masih terus diderita masyarakat Palestina.
Ketua World Foor Programme (WFP), Cindy McCain mengatakan bahwa dunia saat ini hampir kehabisan waktu untuk memberikan bantuan makanan kepada masyarakat Palestina.
“Kita sudah kehabisan waktu. Jika kita tidak menambah bantuan dia area-area utara, kelaparan tidak bisa dihindari,” kata Cindy, dikutip Holopis.com, Selasa (12/3).
Sementara itu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan mereka mengalami kesulitan untuk mengirimkan bantuan ke daerah utara di Gaza. Bantuan yang seharusnya dikirmkan adalah kebutuhan-kebutuhan pokok seperti makanan.
Masyarakat Palestina masih terus dihantui dengan serangan Israel. Mereka hanya bisa bergetar di dalam tenda dan pasrah dengan ancaman ledakan dari bom.
Masyarakat Palestina Tak Punya Makanan untuk Berbuka Puasa
Karena bantuan makanan yang mengalami kendala, masyarakat Palestina sampai tidak bisa menyiapkan makan untuk berbuka puasa dalam menjalankan ibadah mereka.
“Kami tidak tahu harus makan apa untuk berbuka puasa. Aku hanya punya tomat dan timun, aku tidak punya uang untuk membeli apapun,” kata seorang warga bernama Zaki Abu.
Di sisi lain, PBB mengamuk ketika melihat Israel menolak menurunkan senjata saat masyarakat Palestina sedang menjalankan puasa Ramadan. Perang yang diharapkan banyak pihak agar berhenti sementara selama Ramadan tampaknya akan terus berlanjut antara Israel dan Hamas.