Pendiri Haidar Alwi Institute, R Haidar Alwi Shahab.
HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi meminta semua pihak yang kalah dalam pemilu untuk berhenti menyalahkan Presiden Jokowi (Joko Widodo), apalagi sampai menyebarkan fitnah, berita bohong dan ujaran kebencian.
Hal itu disampaikannya untuk menanggapi pernyataan Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat dalam video yang diunggah akun YouTube Akbar Faizal pada Minggu (10/3) kemarin.
Di mana di dalam video tersebut, politisi PDI Perjuangan tersebut menyebut bahwa Jokowi sebagai pengkhianat dan penjahat demokrasi yang telah merancang dan melakukan kejahatan sistemik dalam pemilu.
“Stop menyalahkan, memfitnah, menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian terhadap Jokowi karena kekalahan jagoan anda dalam Pilpres. Dewasalah dalam berpolitik, sportif, jangan cengeng dan baperan,” kata R Haidar Alwi, Senin (11/3) seperti dikutip Holopis.com.
Ia melihat kejatuhan PDI Perjuangan dalam pemilu 2024 diakibatkan oleh kesombongannya sendiri. Bahkan, sejumlah pengamat maupun analis politik telah mengingatkan dan memprediksinya dari jauh-jauh hari. Kesombongan itu pun masih terlihat dalam pernyataan-pernyataan Henry tentang Jokowi dalam video YouTube tersebut.
“Sudah kalah masih sombong. Sombong itu sifatnya iblis. Jika dulu iblis diusir dari surga karena kesombongannya, sekarang PDIP juga harus siap-siap angkat kaki dari kekuasaan karena kalah Pilpres akibat kesombongannya itu,” imbuh R Haidar Alwi.
Alih-alih menuai simpati, menurutnya sikap-sikap seperti itu justru hanya membuat publik semakin antipati. Sebab, PDI Perjuangan terkesan menyimpan dendam membara terhadap Jokowi yang pada akhirnya akan merugikan dirinya sendiri.
“Jangan-jangan hak angket yang diusulkan PDIP tujuan sebenarnya bukan untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu, melainkan sarana pelampiasan dendam terhadap Jokowi. Kalau begitu, kasihan sekali partai-partai yang mendukung hak angket dijadikan alat pelampiasan dendam PDIP,” pungkasnya
Sebelumnya, R Haidar Alwi juga mengecam pernyataan Henry mengenai dugaan ketidaknetralan Polri dalam pemilu 2024. Pernyataan itu terdapat dalam video yang diunggah akun YouTube Kanal Anak Bangsa milik Rudi S Kamri beberapa hari menjelang pemilu. Dalam video disebutkan Kapolri mengerahkan fungsi Binmas sebagai instrumen pemenangan pemilu untuk Paslon Prabowo-Gibran.
PKB mengaku terbuka dengan tanggapan Partai Golkar yang merasa asing dengan sosok Nagita Slavina.
Presiden Jokowi (Joko Widodo) memberikan apresiasi atas kinerja sejumlah lembaga negara yang memperoleh predikat WTP…
Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengakui bahwa birokrasi di Indonesia sampai dengan saat ini masih rumit…
Ketua Bidang Pendidikan Profesi Advokat, Sertifikasi, dan Kerja Sama DPN Peradi, Firmanto Laksana, dikukuhkan sebagai…
Presiden Terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menanggapi harapan Presiden Jokowi perihal penguatan BPK di pemerintahan…
Hamas mulai menunjukkan niat mereka untuk melakukan perjanjian dengan Israel terkait sandera yang masih di…