BerandaIslampadRamadanTata Cara Salat Tarawih, Lengkap Beserta Bacaan Niat dan Doanya

Tata Cara Salat Tarawih, Lengkap Beserta Bacaan Niat dan Doanya

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Salat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam. Bahkan menjadi momen yang sangat dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Lantas bagaimana tata cara pelaksanaannya? Sebelum membahas tentang tata caranya, mari pahami dahulu keutamaan salat tarawih.

Keutamaan Salat Tarawih

Salat Tarawih memiliki keutamaan yang besar di dalam Islam. Rasulullah Muhammad SAW sendiri pernah melakukan Salat Tarawih pada malam-malam Ramadan.

Meskipun tidak selalu dijalankan secara berjamaah, namun pelaksanaan Salat Tarawih secara berjamaah di masjid merupakan suatu amalan yang dianjurkan.

Penerbit Iklan Google Adsense

Selain itu, Salat tarawih juga dianggap sebagai cara untuk mendapatkan pahala yang besar, membersihkan jiwa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Melalui Salat Tarawih, umat Muslim dapat merasakan atmosfer kekhusyukan dan spiritualitas yang lebih mendalam, serta memperkuat ikatan dengan Allah SWT.

Tata Cara Pelaksanaan Salat Tarawih Tiap Dua Rakaat

Meskipun salat tarawih terdiri dari banyak rakaat, namun salat sunnah ini bisa dikerjakan tiap dua rakaat yang diakhiri satu salam. Untuk cara Tarawih pun sama dengan mendirikan sholat dua rakaat pada umumnya.

Berikut rincian tata cara sholat Tarawih tiap dua rakaatnya:

  • Berniat dalam hati (bacaan niatnya ada di penjelasan bawah ini).
    Dimulai dengan takbiratul ihram, seraya mengucap “Allaahu akbar”.
  • Membaca Surat Al-Fatihah.
  • Membaca Surat Al-Qur’an lainnya.
  • Rukuk dengan tuma’ninah, sambil membaca doanya.
  • I’tidal dengan tuma’ninah dan melafalkan doanya.
  • Sujud pertama dengan tuma’ninah, sembari membaca doa.
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah, juga membaca doanya.
  • Sujud kedua dengan tuma’ninah, dan membaca doa.
  • Bangun atau berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua.
  • Rakaat kedua dilakukan dengan mulai membaca Surat Al-Fatihah hingga sujud kedua seperti urutan di atas.
  • Kemudian duduk tasyahud akhir, dan membaca doanya.
  • Terakhir salam dengan menoleh ke kanan dan kiri dengan membaca “Assalaamu ‘alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh”.

Setelah dua rakaat selesai, ulangi urutan cara di atas hingga delapan atau 20 rakaat sholat Tarawih.

Niat Sholat Tarawih

Setiap mengerjakan amal ibadah, sudah semestinya untuk berniat terlebih dahulu di dalam hati. Untuk itu, berikut bacaan niat salat tarawih yang dapat dilafalkan untuk berjamaah maupun sendiri atau munfarid,

Niat Salat Tarawih Sendiri

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatat tarāwīhi rak’atayni mustaqbilal qiblati lillāhi ta’ālā

Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta’ala.”

Niat Salat Tarawih Berjamaah sebagai Makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatat tarawihi rak’atayni mustaqbilal qiblati ada’an ma’muman lilahi ta’alaa

Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Niat Salat Tarawih Berjamaah sebagai Imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatat tarawihi rak’atayni mustaqbilal qiblati ada’an imaman lilahi ta’alaa

Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, saat ini sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

Doa setelah Salat Tarawih

Setelah mendirikan semua rakaat salat Tarawih, dianjurkan pula bagi umat Islam untuk membaca doa kamilin sebagai pelengkap ibadah. Ini lafadz doanya:

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Latin: Allâhummaj’alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ’ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu’ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na’mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa ‘alâ sariirl karâmati qâ’idîn. Wa bi hûrun ‘in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha’âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka’sin min ma’în. Ma’al ladzîna an’amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj’alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su’adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj’alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma’în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya: Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam.

Salat Tarawih merupakan kesempatan emas bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan serta keutamaan yang besar di bulan Ramadan.

Dengan melaksanakan Salat Tarawih secara khusyuk dan penuh keikhlasan, umat Muslim dapat merasakan manfaat spiritual yang luar biasa serta memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah SWT.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Kumpulan Doa Pilihan di 28 Ramadan 1445 H

Jika merujuk pada perhitungan Ramadan 1445 H versi pemerintah Indonesia, maka hari ini Senin 8 April 2024 adalah Ramadan ke 28. Artinya, malam nanti adalah malam ganjil terakhir dalam bulan suci Ramadan tahun ini.

Quraish Shihab Jelaskan Lailatul Qadr Akan Datangi Mereka yang Siap Saja

Quraish Shihab memberikan penjelasan bahwa malam lailatur qadr ternyata bukan untuk setiap orang, sekalipun ia adalah muslim yang sedang atau tidak dalam keadaan berpuasa Ramadan.

Cara Tentukan 1 Syawal 1445 Hijriyah Harus Lihat Hilal

Proses penentuan ini tidak semata bergantung pada kalkulasi matematis, tetapi juga mengikuti teori falakiyah (astronomi Islam) serta dasar-dasar yang terdapat dalam Al-Quran dan Hadis.

551.876 Kendaraan Sudah Mudik dari Jabotabek

PT Jasa Marga mencatat adanya peningkatan kendaraan di sejumlah ruas jalan tol. Aktivitas lalu lintas ini terjadi sejak H-7 sampai dengan H-5 Lebaran. Tercatat 551.876 kendaraan yang meninggalkan Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek).

Adara Hadirkan Edukasi Palestina di 250 Titik di Seluruh Indonesia

Adara menghadirkan edukasi Palestina di lebih dari 257 titik melalui program Kolaborasi Kebaikan (KOLAK) Ramadan di seluruh Indonesia.

Adara Salurkan Bantuan Ramadan Kepada 8 Ribu Lebih Keluarga di Palestina

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Selama bulan suci Ramadan 1445 H, Adara bersama mitra dan komunitas Adara telah mengirimkan bantuan ke berbagai wilayah di Palestina. Total...
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS