HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto mengimbau masyarakat melakukan aksi boikot produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.

Di momen Ramadan, membuat kebutuhan masyarakat akan produk-produk yang pro Israel, seperti produk untuk konsumsi sahur dan buka puasa, serta produk untuk hantaran Lebaran memang seringkali meningkat.

Namun, MUI mengingatkan, bahwa boikot produk Israel harus tetap dihakankan, guna memperlemah ekonomi Israel yang pada akhirnya juga akan mencegah penyerangan terhadap Palestina.

“Mengapa boikot? Karena hasil penjualan, pasti diberikan manfaatnya bagi Israel. Karena ini dengan boikot, maka kita bisa memperlemah ekonomi Israel agar tidak menyerang-nyerang lagi,” kata Prof Sudarnoto seperti dikutip Holopis.com dari laman resmi MUI, Senin (11/3).

Sudarnoto menekankan, aksi boikot juga merupakan aksi tekanan yang bisa dilakukan oleh masyarakat kepada Israel yang dampaknya sangat luar biasa. Hal ini juga sudah dibuktikan melalui tim survei.

“Cukup tinggi penerimaan masyarakat Indonesia terhadap boikot produk Israel. Bahkan saya mendengar di Eropa juga sudah melakukan pemboikotan terhadap produk-produk Israel,” ungkapnya.

Meski begitu, Prof Sudarnoto membantah informasi yang beredar, bahwa MUI mengeluarkan daftar list produk-produk yang mendukung ataupun berafiliasi oleh Israel yang harus diboikot.

Sebagaimana diketahui, Komisi Fatwa MUI pada tahun lalu telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Fatwa ini merekomendasikan umat Islam agar semaksimal mungkin menghindari penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel.

Selain rekomendasi, inti dari fatwa tersebut yakni menyatakan, bahwa mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina atas agresi Israel hukumnya wajib. Dukungan tersebut bisa berupa distribusi zakat, infak, maupun sedekah untuk kepentingan perjuangan rakyat Palestina.