HOLOPIS.COM, JAKARTA – Juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan respons santai atas anggapan Jusuf Kalla, bahwa Pemilu 2024 adalah pemilu terburuk dalam sejarah di Indonesia.
Disampaikan Dahnil, bahwa pihaknya menilai Pemilu 2024 adalah yang terbaik, apalagi dalam kondisi saat ini perolehan suara Prabowo Gibran sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden tertinggi sementara hasil real count KPU.
“Bagi kami @prabowo pemilu terbaik 2024, Pak,” kata Dahnil dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (9/3).
Ia menilai wajar saja jika Jusuf Kalla menganggap bahwa Pemilu 2024 terburuk, sebab sosok yang ia jagokan dalam pemilu, yakni Anies Rasyid Baswedan kalah.
Dan ia yakin, Jusuf Kalla akan beranggapan bahwa Pemilu yang notabane membuat dirinya ikut menang dalam kontestasi Pilpres 2024 adalah pemilu terbaik.
Di mana, pada Pemilu 2004 ia menang ketika berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kemudian pada Pilpres 2014, ia juga menang saat berpasangan dengan Joko Widodo.
“Pemilu terbaik menurut Pak JK pasti pemilu 2004 dan Pemilu 2014,” tukasnya.
Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia Jusuf Kalla atau JK mengatakan Pemilu 2024 dianggap banyak pihak tidak transparan.
Bahkan ia menilai pemilu kali ini merupakan yang terburuk dalam sejarah demokrasi Indonesia. Sebab baginya, pemilu saat ini cenderung dikendalikan oleh orang-orang berduit banyak.
Hal itu disampaikan JK saat memberikan sambutan di acara diskusi “Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi” yang digelar di Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat pada hari Jumat, 7 Maret 2024 kemarin.
“Bagi saya pernah mengatakan ini adalah pemilu yang terburuk dalam sejarah Indonesia sejak tahun 1955, artinya adalah demokrasi pemilu yang kemudian diatur oleh minoritas, artinya orang yang mampu, orang pemerintahan, oleh orang yang punya uang,” ujar JK.